Mohon tunggu...
RADOT SIMAMORA
RADOT SIMAMORA Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Pemulung, CEO rumahpemulung.com

"...Teman Pemulung dan Sahabat Buruh..."

Selanjutnya

Tutup

Money

Ojek Pangkalan, Harus Berubahkah?

8 Mei 2016   20:20 Diperbarui: 17 Mei 2016   20:19 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Alan Deutschman dalam artikelnya yang berjudul "Change or Die" di majalah Fast Company yang merangkum pertemuan para ilmuan dan praktisi yang diselenggarakan oleh IBM (IBM's Global Innovation Outlook conference, where "the most farsighted thinkers from around the world" ) pada tahun 2005. Kemudian Alan Deutschman pun menuangkannya dalam bukunya dengan judul yang sama "Change or Die" ditambah penekanan tiga kunci yaitu "relate, repeat and reframe" -behubungan, ulangi dan mem bingkai ulang demikian saya mengartikan dari kata perkatanya. Judul "Change or Die - berubah atau mati" mengisyaratkan pembacanya untuk berubah karena tidak ada pilihan jika ingin tetap hidup. Terkesan memaksa, namun terkadang perlu demikian tak ubahnya seperti anak sakit memang harus dipaksa minum obat yang tak disukai oleh banyak anak sakit.

Kenapa harus berubah? tentu jawabannya karena setiap orang pastilah berhasrat hidup! istialh Change or Die di era teknologi informasi semakin mengemuka, dan sangat berdampak kesemua lini, teknologi benar-benar mengubah berbagai hal. Semua hal serasa berubah begitu cepat, mengguncang begitu kuat, menghempas begitu kuat, tak sadar kalau semua mengarahkan setiap orang agar adaptif secara cepat, tepat dan tanggap. tak bisa lagi lihat dan tunggu, semua bergegas, berlomba ibarat pelari kencang seolah-olah tak banyak lagi analogi pelari lambat tapi jauh. Bahkan dibeberapa hal, hitungan detik sudah berubah, tak ada yang bisa menahan, jadi kalau hasrat mau hidup haruslah "Change" supaya tidak tertinggal atau bahkan "Die".

Akhir tahun lalu, fenomena Ojek Online sudah menggelegar, ratusan ribu mendaftarkan diri menjadi pengemudi Ojek Online, berbagai pihak melihat sesuatu yang sesaat, sehingga banyak yang "wait and see", ditunggu, ditunggu masa titik jenuhnya malah tidak ada, eh terbalik justru semakin memuncak dan tak sadar pelanggan sudah semakin jatuh hati dengan Ojek Online. Dibalik layar fenomenal ini, Ojek Pangkalan enggan berubah, malah berbalik menyerang karena resisten dengan perubahan itu sendiri. 

Dengan dalih area kekuasaan (pangkalan) Ojek Pangkalanpun menghalangi, banyak juga sampai mencederai pengemudi Ojek Online yang sungguhnya peka terhadap perubahan. Ojek Pangkalanpun tiba-tiba menyatu dalam organisasi dadakan, berharap komunitas menolak lebih cepat menghentikan laju pertumbuhan Ojek Online yang melesat bagaikan kecepatan turbo, sampai - sampai server pengelola Ojek Online stuck/hang karena banyaknya transaksi permintaan yang lambat laun menghentikan transaksi Ojek Pangkalan. Bendera peperanganpun dikibarkan, dibeberapa Area Kekuasaan Pangkalan bertuliskan "DILARANG KERAS", sebagian bertuliskan "Hanya Ojek Pangkalan" dan masih banyak tulisan yang menggambarkan kuasa Ojek Pangkalan mencoba menghentikan dinamika Ojek Online. Tidak sampai disitu, siasat intimidasipun berjalan, dan sampai kepada aksi mogok atau sabotase, banyak cara-cara menahan laju Perubahan yang di drive oleh Ojek Online.

Kembali pertanyaan diawal, Ojek Pangkalan, harus berubahkah? disinilah fundamental yang harus dijawab "YA" untuk kelangsungan hidup Ojek itu sendiri. Ojek Pangkalan, kenapa enggan menerima perubahan itu? dimana letak perubahan itu sendiri? apa yang harus dirubah? menurut saya sederhana, Perubahan yang dibangun dengan teknologi itu sendiri merubah cara memesan, dulunya harus jalan dari rumah ke Pangkalan, sekarang pesannya bisa dari rumah/kantor/halte/sembarang tempat kita ada, dulunya tidak pasti ada armadanya terkadang adapun tidak jadi karena tawar menawar, sekarang ditangan sudah pasti nomor plat dan pengemudinya. 

Dulunya harganya bervariasi, sekarang harganya sudah fix dan ada standarisasinya, dulunya pelayanannya nyaris tak ada, sekarang lebih memanusiakan, dulunya memesan dengan teriak, sekarang pesannya sembari senyum dan sambil kemas-kemas, nyaris merubah perilaku Pengemudi dan Penumpang/Pelanggan. Bukankah Perubahan itu lahir karena didasari untuk lebih baik, lebih cepat, lebih simpel, lebih murah, lebih pasti, lebih massif, lebih dan lebih, jadi saya memang berpendapat. Ojek Pangkalan, berubah haruskah? HARUS.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun