Mohon tunggu...
RA DlT
RA DlT Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Hubungan Internasional

Mahasiswa S1 Hubungan Internasional yang sedang berjuang menyelesaikan perkuliahan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Strategi Indonesia dalam Menyemai Perdamaian dengan Nilai-Nilai Islam

6 Juli 2023   07:20 Diperbarui: 6 Juli 2023   07:21 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Indonesia merupakan negara mayoritas Muslim, bahkan menjadi negara dengan penduduk Islam terbanyak di dunia. Melansir dari katadata.co.id Berdasarkan laporan The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC) bertajuk The Muslim 500 edisi 2022, ada 231,06 juta penduduk Indonesia yang beragama Islam. Jumlah itu setara dengan 86,7% dari total penduduk Indonesia. Proporsi penduduk muslim di Indonesia pun mencapai 11,92% dari total populasinya di dunia.

Melihat fakta dan data yang sudah dipaparkan, penulis meyakini ini merupakan sebuah senjata dengan kekuatan yang cukup besar bagi Indonesia jika mampu memanfaatkan dengan baik serta perencanaan yang strategis. Islam berisi nilai-nilai kebaikan dan kedamaian, bahkan Rasulullah SAW. Sebagai Nabi dan Rasul membawa nafas "Islam Rahmatan lil 'Alamin" yang dapat diartikan sebagai agama yang mengajarkan serta menyebarkan kedamaian dan kasih sayang kepada seluruh alam. Landasan ini sangat bisa dimanfaatkan negara dengan mayoritas Muslim untuk menjadi pondasi prilaku bernegaranya, karena mayoritas penduduknya menganut paham yang mengajarkan kedamaian dan kasih sayang.

Mengenai gagasan atau upaya penulis untuk menyemai perdamaian di lingkungan sekitar atau untuk negara, ini sangat bisa dijadikan landasan yang kuat untuk berbuat sesuatu dalam rangka menyemai perdamaian. Salahsatu contohnya adalah moderasi Islam yang fokus pada penyebaran nilai-nilai kedamaian untuk melakukan cipta kondisi pada masyarakat luas agar melihat kedamaian yang diberikan umat muslim merupakan sebuah prilaku yang menenangkan. Dengan membawa nilai-nilai damai serta jumlah massa yang banyak, penulis yakin ini akan menularkan banyak nilai-nilai kebaikan sehingga tercipta arus bernegara yang damai antar umat beragama.

 Namun dalam hal ini bukan berarti tanpa tantangan yang besar, penulis yakin semua orang ingin damai dan ketenangan, tetapi konflik kepentingan dalam bernegara juga tidak bisa dihindarkan, maka hal ini perlu perencanaan yang strategis. Penulis percaya, mulai dari aktor individu setiap muslim hingga negara dapat memainkan perannya dalam menjaga dan menyemai perdamaian di lingkungan sekitar hingga global, jika mengadopsi nilai Rahmatan lil 'Alamin. Namun, penulis kembali menegaskan ini bukan hal yang mudah dan perlu dedikasi dalam menjalankannya, bahkan itu baru satu dari banyak ajaran Islam yang mengajarkan tentang kedamaian dan persatuan dalam Islam.

Hemat penulis, hal-hal seperti menyebarkan konten bermuatan positif hingga berbuat sesuatu kepada masyarakat secara langsung dapat menjadi jembatan untuk penyebaran nilai-nilai perdamaian dan persatuan dalam Islam, hal ini penulis pilih untuk menjadi contoh pada tulisan kali ini karena kondisi sosial masyarakat sekarang yang sudah berada pada zaman dunia ketiga, pemanfaatan teknologi dan sikap sebagai manusia menjadi kendaraan yang sangat dapat diterima oleh banyak orang dari berbagai kalangan, sehingga penyebarannya bisa semakin masif. Hal ini juga selaras dengan kondisi zaman yang sedang menuju society 5.0 yang membawa salah satu gagasannya adalah memaksimalkan pemanfaatan teknologi bagi kehidupan manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun