Mohon tunggu...
Radja Haehta Sembada
Radja Haehta Sembada Mohon Tunggu... Pengacara - Penikmat keresahan ☕🌿

Kekuasaan tanpa Hukum sewenang wenang, Hukum tanpa Kekuasaan angan-angan ⚖️☕

Selanjutnya

Tutup

Politik

Apakah Benar PDIP Partai Haluan Kiri?

11 November 2023   17:44 Diperbarui: 11 November 2023   17:46 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : sinar keadilan

Dalam pidatonya di Rakerda PDIP Banten pada 10 September 2023, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengeluarkan pernyataan menarik. Pak Hasto mengklaim kalau PDIP, partainya adalah partai kiri. Waduh, maksudnya gimana nih Pak Hasto? Pengakuan ini bahaya loh. Kalau kata anak zaman sekarang, "enggak bahaya ta?" Apa enggak takut nanti dikira komunis atau bahkan PKI? Menurut Pak Hasto, kiri itu bukan bermakna sosialis atau komunis, melainkan progresif. 

Walaupun memang kalau merunut sejarahnya, PDIP yang dulunya adalah PDI merupakan leburan dari Partai Nasional Indonesia (PNI) yang nasionalis, Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI) yang militeristik, Partai Kristen Indonesia (Parkindo) dan Partai Katolik yang agamais, dan Partai Musyawarah Rakyat Banyak (Partai Murba) yang merupakan partai sayap kiri.

Namun, sepertinya Pak Hasto tidak berangkat dari fakta sejarah itu. Pernyataan Sekjen PDIP itu bertolak dari klasifikasi spektrum politik yang dibagi menjadi tiga, yakni kiri, tengah, dan kanan. Kanan adalah konservatif, tengah adalah  terbuka terhadap semua, sedangkan kiri adalah progresif.  

Pernyataan Pak Hasto ini didukung oleh Juru Bicara PKS, Pak Ahmad Mabruri. "Saya setuju... Memang benar apa yang dikatakan Pak Hasto, clear," begitu katanya pada 11 September 2023. Membahas sejarahnya, klasifikasi kiri-kanan dimulai pada abad ke-18 selama Revolusi Prancis, tepatnya tahun 1789. Kala itu pendukung revolusi duduk di sebelah kiri Majelis Nasional, sedangkan pendukung Monarki di sebelah kanan. 

Ini adalah asal-usul istilah "kiri" dan "kanan" dalam spektrum politik. Pada abad ke-19, spektrum politik kiri-kanan berkembang lebih lanjut. Di sebelah kiri, ada gerakan sosialis dan komunis yang menganjurkan redistribusi kekayaan dan keadilan sosial. Di sebelah kanan, ada konservatif dan liberal yang mendukung pemeliharaan tradisi, kebebasan individu, dan ekonomi pasar. 

Lalu, pada abad ke-20, spektrum kiri-kanan terlihat jelas pada Perang Dunia I, Perang Dunia II, dan Perang Dingin. Kiri diwakili oleh negara-negara sosialis, yakni Jerman dan Uni Soviet. Kemudian kanan, tentu saja diwakili oleh Amerika Serikat dan sekutunya di benua Eropa. Dalam perkembangannya, ada pergeseran dalam nuansa spektrum politik, misalnya lahir liberalisme sosial dan konservatisme moderat. 

Singkatnya, kiri-kanan tidak lagi benar-benar terpisah oleh jurang, melainkan memiliki irisan dan berpadu di beberapa bagian. Saat ini, di abad ke-21, ada perbedaan klasifikasi untuk mengatakan kiri atau kanan di Eropa dan Amerika Serikat (AS). Di Eropa, khususnya Eropa Barat, faktor utama yang membagi sayap kiri dan kanan adalah kelas. 

Sayap kiri mencari keadilan sosial melalui kebijakan sosial dan ekonomi yang redistributif. Sedangkan sayap kanan mempertahankan kepemilikan pribadi dan kapitalisme. Di Amerika Serikat, pembagian kiri-kanan sebenarnya tidak sepopuler di Eropa. Di Paman Sam, klasifikasi spektrum yang umum digunakan adalah liberal dan konservatif. 

Kembali pada pernyataan Pak Hasto. Pernyataan Pak Hasto soal PDIP adalah partai kiri memang memiliki afirmasi sejarah dan teori politik. Tapi, karena ini video PinterPolitik, tentu kita enggak boleh langsung percaya dong. Kita harus menguji secara kritis, apa benar PDIP adalah partai kiri yang progresif. 

Untuk kepentingan itu, kita bisa menggunakan penelitian Pak Burhanuddin Muhtadi dan rekan-rekannya yang diterbit pada tahun 2020. Menariknya, dalam temuan Pak Burhanuddin, PDIP justru termasuk partai tengah. Kesimpulan itu didapatkan setelah mensurvei 500 lebih legislator Indonesia. Dalam temuannya, yang partai kiri adalah Demokrat dan Partai Hanura. 

Tengah adalah PDIP dan Golkar. Dan kanan adalah NasDem, PAN, PKB, PPP, dan tentunya PKS. Lebih menarik lagi, ketika penelitian Pak Burhanuddin difokuskan pada preferensi ekonomi, spektrum seluruh partai politik justru berada di kanan. Artinya, semua partai politik justru tidak terlihat menghendaki progresivitas ekonomi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun