Saya barusan dapat kenalan baru di Kompasiana ini. Namanya Rifan Abdul Aziz. Ia mahasiswa Jurusan Ilmu Ekonomi & Keuangan Islam, Fakultas Pendidikan Ekonomi & Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia, angkatan 2013. Ia sendiri tinggal di Cimahi.
Saya mengenalnya kemarin lusa, ketika ia menulis tentang tax amnesty. Ia memandang program Presiden Jokowi tersebut secara negatif dan penuh prasangka. Yang membuat saya tertarik, ia ternyata mempropagandakan khilafah. Mudah ditebak bahwa ia anggota Gema Pembebasan, salah satu onderbouw Hizbut Tahrir Indonesia.
Dalam diskusi berikutnya, saya menyoroti sistem pajak dalam Islam, serta pandangan tentang baik-buruk. Dari situ saya tahu bahwa ia termasuk orang yang gampang panas. Ia bilang "Datanglah dan diskusi langsung dengan saya jika kamu orang yang benar."
Saya memberikannya alamat e-mail (radixwp@mail.com) dan Line ID (ray-jp). Saya juga mengajaknya diskusi lewat fitur Obrolan yang dimiliki Kompasiana. Ternyata, ia malah meminta saya datang ke RRI Bandung, yang hanya dipancarkan ke Bandung Raya. Tentu hal itu merepotkan bagi saya yang tinggal dan bekerja di Surabaya.
Akhirnya saya buatkan artikel di Kompasiana ini, yang bisa diakses oleh segenap pembaca. Inilah pertama kalinya saya membuat artikel khusus untuk berdebat, antara saya yang liberal sekuler dan saudara Rifan yang pro-khilafah. Saya tidak batasi temanya, pokoknya berkaitan dengan ideologi yang ia propagandakan.
Para rekan user Kompasiana juga silakan nimbrung jika berminat.
Nah, sekarang saya menunggu kedatangan saudara Rifan di sini..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H