Banyak orang menjauhi mandarin, beberapa mengatakan pusing mendengarnya, beberapa mengatakan pusing membacanya, beberapa mengatakan tidak mengerti bagaimana memulainya.
Agar tidak pusing, seseorang harus mengerti dasar belajar bahasa mandarin, dasar belajar bahasa mandarin adalah menghafal aksara mandarin. Bahasa Mandarin sulit karena orang belajar cara mengucapkannya tetapi tidak menghafal caranya,
Jika saya seorang Thionghua yang hendak belajar bahasa Indonesia, yang saya perlu lakukan adalah belajar alfabet, karena seumur hidup saya yang saya pelajari adalah menulis aksara mandarin. Ssaya akan menghafalkan karakter a sampai z, 1 sampai 10, lalu sesudah itu saya akan menyusun karakter a sampai z itu menjadi suku kata. Pada mulanya saya tidak akan menggabungkan banyak karakter alfabet tetapi hanya 2 sampai 7 karakter saja maksimal, dan saya akan membuat catatan artinya didalam mandarin dan mengingat ingatnya. Saya akan menambah perbendaharaan kosakata saya, dan sedikit demi sedikit belajar cara penyusunan tulisan. Saya akan belajar menggabung alfabet menjadi kata kata sehari hari yang sering saya gunakan seperti alfabet "K"  "M"  dan "U" digabung menjadi "KAMU" alfabet "S"  "Y" "A" menjadi "SAYA" serta alfabet  "M" "E" "K" "A" menjadi "MEREKA". Pada awal belajar, saya tidak akan  mencoba untuk menghafalkan kata kata yang terdiri dari 7 huruf alfabet langsung seperti "FONETIK", tetapi saya akan menghafalkan sesuai dengan karakter alfabet tersedikit dan tersering yang saya pakai didalam kehidupan sehari hari. Pelan tapi pasti, saya akan mahir berbahasa Indonesia.
Belajar mandarin bagi kita orang Indonesia, seperti belajar Bahasa Indonesia bagi mereka orang mandarin. Jika mereka belajar menulis karakter alfabet dari a sampai z serta belajar mengucapkannya. maka kita belajar menulis aksara mandarin dan mengucapkannya. Aksara mandarin terdiri dari 35 garis, dimana terdiri dari 8 garis utama dan sisanya adalah garis pengembangan. Pada mulanya kita belajar menulis garis dahulu, dan sesudah itu kita belajar menggabungkan 2 sampai 7 garis menjadi suatu karakter mandarin dan belajar membacanya. Kita memilih yang paling sering berhubungan dengan kita, mencoba menulisnya, menghafal pembacaannya dan kemudian menyimpannya dalam buku perbendaharaan kata kata kita untuk kemudian menjadi otomatis terekam di ingatan kita. Sembari belajar kosakata, maka kita belajar cara menyusunan katanya.
8 Garis Dasar
Nah, pada mulanya kita belajar menulis garis dasar ini, sesudah bisa kita mencoba menghafal aksara yang terdiri dari 2 sampai 7 garis terlebih dahulu dan paling sering kita gunakan didalam kehidupan sehari hari.
Contoh karakter "orang" didalam bahasa indonesia  memiliki karakter mandarin 人 yang dibaca ren, untuk bagaimana cara pengucapannya yang baik, dan penulisannya dapat dilihat disini.  Karakter ini terdiri dari 2 goresan saja, serta sering dipakai dalam kehidupan sehari hari saya, sehingga saya akan menghafalnya dan menambahkannya dalam buku kosakata saya. Karakter "terimakasih" didalam bahasa Indonesia, memiliki karakter mandarin 谢谢 yang dibaca sie sie, untuk bagaimana cara pengucapannya yang baik dan penulisannya dapat dilihat disini. Karakter ini terdiri dari 24 goresan, sehingga walau sering dipakai didalam kehidupan sehari hari, saya tidak akan menambahkannya didalam buku kosa kata mandarin saya, saya hanya akan sekedar mengingat bentuknya saja. Setelah saya mahir dan menghafal banyak karakter yang terdiri dari 2 sampai 7 goresan, baru saya akan memasukan karakter tersebut didalam buku kosakata saya.
Untuk mengetahui karakter mandarin yang terdiri dari 2 sampai 7 garis dapat dibuka disini, untuk mengetahui cara penulisan dan pelafalannya dapat dicari disini dengan memasukan aksara yang dicari. Nah dari karakter karakter tsb, pilih dan hafalkan yang sering digunakan sehari hari, belajar pengucapannya dan tuliskan di buku kosakata. Belajar juga cara menyusun kata kata tersebut dari youtube. Perlahan tapi pasti, mandarin tidak akan rumit dan memusingkan, tetapi menyenangkan.
Berapa lamakah saya belajar mandarin sampai bisa? Jawaban pertanyaan ini sebenarnya relatif berdasar minat, namun jika saya ditanyakan hal ini, saya akan menjawab, waktu yang dibutuhkan bagi orang Indonesia untuk belajar mandarin adalah sama dengan waktu yang dibutuhkan bagi orang China untuk belajar "bahasa Indonesia". Tidak bisa langsung jadi, tetapi dengan melangkah setapak demi setapak, pasti ada kemajuan.
Â