Didalam dunia pekerjaan yang penuh persaingan ketat, menguasai bahasa lain selain bahasa indonesia adalah nilai tambahan, sedangkan seseorang yang menguasai berbagai bahasa, akan mendapat akses ke pilihan yang berbagai pekerjaan yang lebih beraneka ragam sehingga ia bisa memilih pekerjaan apa yang nyaman baginya. Jika bahasa Inggris menjadi kewajiban untuk dikuasai, maka bahasa mandarin dapat menjadi alternatif untuk dipelajari. Mandarin adalah nilai tambah kompetensi kerja.
Mandarin itu sulit kata sebagian orang, lihat saja cara mereka omong, aneh, terlalu cepat, terlalu diulang ulang, lidah terlalu ditekak tekuk, tulisannya mirip cacing, dan huruf alfabetnya berbeda pengucapan Dengan aslinya. Sebagian lagi mengiyakan perkataan tersebut tersebut tetapi tidak mengatakan mandarin sulit. Alah bisa karena biasa kata mereka.
Cara belajar mandarin
Bagaimana cara belajar mandarin yang benar? Cara belajar mandarin yang benar adalah kembali mengganggap diri kita seperti bayi lagi.
Langkah demi langkah seseorang belajar bahasa adalah mendengarkan ibu berbicara selama 9 bulan 10 hari, berbicara meniru perkataan ibu walau tidak tahu artinya, baru bisa berbicara setelah 1 atau 2 tahun, belajar membaca mulai TK kecil dan belajar menyanyi serta membaca lagu setelahnya.
Hal ini berlaku untuk semua orang dan semua bahasa yang hendak dipelajari. Jadi jika ingin menguasai suatu bahasa atau dalam hal ini mandarin, maka yang perlu dilakukan adalah mencari penutur yang baik, yang dapat menjadi ibu bagi kita untuk mendengar mandarin, dia tidak harus orang secara langsung, dia dapat juga siaran radio dan televisi, serta youtube. Lebih bagus lagi jika ke Tiongkok langsung.
Setelah itu dengarkanlah mereka, lama kelamaan kita akan mengerti maksud mereka. lalu kita belajar meniru perkataan mereka. Seperti belajar menyanyi, kita menirukan naik turun dan cengkokan nada mereka? Sulit? saya rasa tidak, karena yang kita lakukan hanya meniru dan membeo, misal apa kabar dalam bahasa mandarin apa? ni hao ma, apakah benar saya ngomongnya begini? ya sudah benar, tetapi harus ada logatnya harus ada cengkokannya biar bisa mudah dimengerti, seperti ini itu loh ngomongnya ... nah soal logat dan cengkok an ini semua bahasa ada, bahasa indonesia maupun bahasa jawa, sunda, papua, dll semua ada, yang perlu kita lakukan adalah mendengar dan mendengar, dan belajar meniru, saat omongan kita benar, orang tua kita akan senang mendengarnya, wah ternyata bayiku sudah bisa ngomong, apakah akan terlihat jelek dimata mereka? tidak? mereka justru senang.
Lama kelamaan mendengar dan meniru penutur asli berkata kata, maka kita bisa memahami makna yang ingin mereka katakan dan mengatakan makna yang kita inginkan, ini adalah kemajuan, kata kata yang sering kita dengar pasti sudah tidak perlu kita hafal lagi.
Tibalah kita pada step belajar mengenal alfabet Tiongkok, apakah sulit? yah, seperti belajar mengenal alfabet indonesia, apakah sulit? mungkin perlu ke guru tk dan sd untuk bertanya kepada mereka cara belajar nya biar tidak sulit. Bagaimana dahulu saya bisa membaca alfabet indo.
Membaca alfabet dari huruf huruf dasar, belajar menggores, belajar menulis, belajar merangkai alfabet mejadi suku kata, belajar merangkai suku kata menjadi kalimat, belajar merangkai kalimat menjadi paragraf, belajar mengarang, belajar peribahasa, belajar membuat pantun, belajar maksud orang lain melalui bacaan, dan akhirnya kita mahir berbahasa. Langkah ini akan kita temukan dalam semua bahasa yang hendak kita pelajari. Nah apakah sulit belajar bahasa indonesia? sebenarnya sulit juga, ada ribuan suku kata, ribuan kalimat, banyak bidang pelajaran, 9 bulan 10 hari dibutuhkan untuk mendengar saja, 2 tahun untuk berceloteh dan meniru, 4 tahun membaca menulis dan sebagainya. Pertanyaannya kok kita bisa ya?
Belajar mandarin apakah sulit? hmmm... jika pertanyaan itu ditujukan pada saya, saya hanya akan menjawab alah bisa karena biasa. dibiasakan saja, pasti bisa. Bahasa Indo saja kita bisa, bahasa inggris bisa, mengapa mandarin tidak? Beda belajar bahasa inggris dan mandarin hanya pada alfabet saja, selebihnya sama. Pada bahasa inggris kita belajar suku kata baru kata baru kalimat baru tata bahasa baru, dan cara pandang yang baru. Di bahasa mandarin step stepnya juga sama. Dahulu kita kecil tidak pernah dicacat bodoh karena tidak bisa berbahasa indonesia, mengapa sekarang kita mengatakan kita bodoh karena bisa mandarin? mungkin diperlukan 10 000 pengulangan pada suatu hal agar kita bisa, 21 hari agar terbentuk kebiasaan baru, tetapi yah, inilah mandarin, tidak sulit, alah bisa karena biasa. Jangan terlalu keras mengatakan bodoh pada diri sendiri. Dibiasakan saja menirunya, butuh waktu, pasti bisa.
demikian dari saya, semoga bermanfaat.
Â
Â
Untuk Indeks semua bacaan mandarin di kanal ini, silahkan klik disini
Demikian dari saya, semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H