Dalam hal ini kita harus dapat membedakan antara berpikir positif (positif thingking) dan iman yang dari hati Allah. Berpikir positif bisa lahir dari sanubari manusia itu sendiri tetapi iman lahir dari hati Allah. Oleh sebab itu jangan mengimani apa yang bukan bagian kita. Ketoklah pintu: Bila kita hendak meminta, harus melalui pintu, bukan melalui jendela. Pintu itu adalah Tuhan Yesus. Ia sendiri berkata “Akulah pintu” (Yohannes 10:9). Tuhan menghendaki permintaan kita harus didasarkan dalam nama Tuhan Yesus (Yohannes 14:13). Permintaan yang didengar dan dijawab Allah adalah permintaan dalam nama Tuhan Yesus, melalui Tuhan Yesus.
Sehingga ketika kita berjalan menurut kehendak-Nya, maka kita akan mengerti bahwa berdoa bukanlah sebuah kumpulan kata-kata yang berisikan permintaan-permintaan yang menunjukkan kelemahan kita. Kita memang manusia yang hina dan lemah, namun melalui doa kita tidak hanya sekedar membuat permintaan, namun melalui doa kita harus belajar untuk mengucap syukur atas segala kuasa-Nya bagi kehidupan kita. Mintalah kekuatan dan pengampunan kepada-Nya, dan berbuatlah sesuai dengan kehendak-Nya. Maka kita akan mengetahui tujuan kita berdoa untuk apa.
Tinggilah iman kita, tinggilah ilmu kita, tinggilah pengabdian kita. Ut omnes unum sint (agar semua satu adanya).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI