Mohon tunggu...
Radityo Kusumo
Radityo Kusumo Mohon Tunggu... Freelancer - Writer and Photographer

Go Right on the Right Thing

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Data Jantung Jurnalis

15 Februari 2019   14:43 Diperbarui: 15 Februari 2019   15:14 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Data jurnalistik adalah hasil dari kerja wartawan, data ini menjadi jantung dari berita yang akan dibaca oleh masyarakat nantinya. Menurut Jonathan Stray data jurnalistik adalah memperoleh, melaporkan, menerbitkan  data yang sebelumnya dipilih yang terbaik dari yang baik dan tentunya data tersebut diharapkan dapat memenuhi kepentingan publik. 

Zaman sekarang ini menuntut seorang wartawan untuk beralih ke media yang lebih multi, atau yang sering disebut dengan multimedia yang didalamnya tidak hanya terdapat teks saja, namun juga ada video, audio hasil wawancara dengan narasumber, foto, animasi yang tentunya membuat pembacanya lebih tertarik untuk membaca berita tersebut.

Cepatnya kemajuan teknologi dewasa ini membuat wartawan masa kini harus memutar otak agar berita yang diterbitkan dapat diterima oleh khalayak yang lebih banyak serta lebih bervariasi . Selain kecepatan dalam mengumpulkan data, seorang jurnalis juga harus cerdas dalam mengolahnya sehingga berita yang diproduksi juga akan lebih variasi isinya

Hasil produksi berita yang diterbitkan di website memiliki perbedaan yang sangat signifikan diantaranya ada data yang dikemas dengan teknik videografik, audio dari narasumber, dan berbagai   Di sinilah tantangan bagi gerakan jurnalisme baru ini, yakni bagaimana membuat berita terasa mengasyikkan seperti membaca novel atau menonton film. Namun tetap mengedepankan fakta-fakta lapangan, bukan mengaburkannya dengan realita fiktif

Data jurnalistik biasanya muncul berupa grafik, diagram, yang nantinya akan diberi diskripsi tentang penjelasan dari data tersebut, selain grafik dan diagram, juga diberi map untuk menunjukkan lokasi misalkan lokasi dimana gempa terjadi, atau keterangan lokasi untuk menunjukkan seberapa panjang radius awan panas dari Gunung Merapi. Selain adanya data map, ada juga data berupa video, dan juga audio.

Semua data tersebut digunakan dengan tujuan untuk memperkuat adanya fakta pemberitaan, selain sebagai fakta juga bisa menjadi cara untuk menjelaskan lebih detail terkait berita yang diterbitkan.

Memilih model interafktif adalah cara terbaik agar pembaca dan penulis seolah bisa saling terhubung, selain itu juga lebih eye cathing, dan membuat pembaca betah, dan menunggu-nunggu akan berita yang muncul selanjutnya.

Multimedia Journalism 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun