Pada zaman dahulu, di wilayah sumatra utara, hidup seorang petani yang rajin bernama Toba. Meskipun lahan pertaniannya tidak besar, ia bekerja keras untuk mencukupi kebutuhannya.Â
Suatu pagi yang cerah, Toba pergi memancing di sungai dengan semangat dan perasaan gembira. Toba pun berhasil menangkap seekor ikan yang indah berwarna kuning emas kemerahan. Bersama dengan itu, keanehan terjadi, ikan yang ditangkapnya dapat berbicara.Â
Ikan itu memohon agar tidak dimakan. Sebagai gantinya, si ikan bersedia menemani Toba di kehidupan sehari-harinya. Setelah Toba menyetujui dan menyentuhnya, tak lama kemudian ikan itu berubah menjadi seorang gadis jelita. Toba pun memberi namanya putri.Â
Putri mengungkapkan kebenaran bahwa dirinya dikutuk menjadi ikan karena melanggar larangan. Namun dia bisa terbebas dari kutukan tersebut dengan berubah wujud sesuai dengan makhluk pertama yang menyentuhnya. Dikarenakan Toba yang pertama kali menyentuhnya, Putri berubah menjadi manusia.Â
Seiring berjalannya waktu, keduanya saling jatuh cinta. Putri bersedia menikahi Toba dengan syarat Toba tidak mengatakan bahwa dia adalah jelmaan ikan. Setelahnya, pasangan suami istri ini diberkahi seorang anak laki-laki yang diberi nama samosir.Â
Meskipun tumbuh menjadi anak yang sehat dan kuat, samosir memiliki kebiasaan aneh, yaitu selalu merasa lapar. Ia bahkan sanngup menghabiskan makanan untuk porsi tiga orang. Namun demikian, Toba selalu bersabar menghadapi perilaku yang menjengkelakn dari Samosir.Â
Suatu hari, Toba akhirnya kehilangan kesabarannya ketika Samosir tidak menjalankan tugasnya dengan baik. Tanpa sadar, Toba mengucapkan kata-kata yang melanggar pantangan, menyebut Samosir anak ikan.Â
Setelah kata-kata itu diucapkan, secara gaib istri dan anak Toba menghilang tanpa jejak. Dari bekas pijakan mereka, air mulai menyembur hingga membuat Desa Toba dan sekitarnya terendam dan membentuk danau luas yang kini dikenal sebagai Danau Toba. Sementara itu, pulau kecil ditengah danau tersebut dinamakan pulau Samosir, sesuai nama anak Toba dalam cerita legenda Danau Toba.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H