Perkenalan Si kuningÂ
Saat libur Idul Adha kemarin, saya berkesempatan berkunjung kerumah nenek saya di Purwodadi, sebelum hari H lebaran Idul Adha, saat di dapur terlihat tangan nenek saya, alat masak, hingga kain lap yang digunakan berwarna kuning mencolok, ternyata penyebabnya adalah kunyit yang  akan digunakan sebagai bumbu masakan pada saat lebaran, bahan bumbu berbentuk rimpang ini memiliki warna khas kuning terang, sehingga kunyit dijuluki Si kuning.
 Tumbuhan asli Asia Tenggara dan India termasuk tanaman dalam famili jahe-jahean zingiberaceae. Banyak aspek kehidupan masyarakat cukup bergantung pada si kuning ini sehingga mendorong saya dalam beberapa penelusuran  kecil-kecilan yang saya sebut dengan enigma Si kuning.
Riwayat Si kuningÂ
Penelusuran saya dimulai dari sejarah mengapa Si kuning ini bisa menjadi rempah yang populer hingga saat ini, penemuan awal saya adalah sebuah buku Arsip Nasional Republik Indonesia yang berjudul rempah nusantara abad 17-18, tertulis bahwa Indonesia merupakan negara produsen rempah-rempah yang cukup besar dan Indonesia juga menjadi faktor penting dalam perkembangan perdagangan saat itu, komoditas rempah-rempah ini di perdagangan sampai ke benua Eropa, Afrika, dan Asia melalui jalur maritim, dan rempah-rempah menjadi faktor utama awal penjajah Portugis dan Belanda terhadap Indonesia, sehingga rempah-rempah seperti kunyit populer pada saat abad itu. Penyebaran kunyit tidak lepas dari peran pedagang-pedagang seperti Arab dan TiongkokÂ
Menarik mundur sedikit di abad 15 dilansir dari laman National Geographic Indonesia, kunyit sudah digunakan oleh nenek moyang Indonesia  dalam beberapa ritual-ritual, tradisi rasa syukur, dan tumpengan sebagai bahan baku pewarna makan, seperti yang dilakukan nenek saya pada awal mula penelusuran saya kepada si kuning kunyit ini.Â
Riwayat  penggunaan kunyit juga tidak lepas dari beberapa budaya fashion yang masih eksis hingga saat ini, salah satunya yaitu batik,  karya seni Indonesia yang pada tahun 2009 telah  diakui oleh UNESCO. Dalam proses pembuatan batik, kunyit digunakan sebagai bahan pewarna alami warna kuning yang lebih ramah lingkungan, saya juga mendapatkan literatur kunyit sebagai pengganti pewarna tekstil, menurut penelitian Ayuningtyas dkk, kunyit dipilih sebagai pewarna  karena memiliki zat kurkuminoid yang memberikan warna kuning yang kuat.Â
Khasiat  Si kuningÂ
Selanjutnya penelusuran enigma si kuning, saya akan membawa pembaca melihat kunyit dalam aspek khasiat . Kita tahu bahwa banyak bahan rempah yang ditemukan di makan kita sehari-hari memiliki manfaat dan membantu mencegah beberapa penyakit, seperti rempah lainnya kunyit juga memiliki banyak khasiat.Â
Berdasarkan web Kemenkes, kunyit memiliki kandungan kurkumin dan minyak atsiri  yang bermanfaat menjaga daya tahan tubuh, radang, mengurangi rasa mual, mengurangi perut kembung dan pereda nyeri. Berbagai nutrisi yang terkandung  pada kunyit terdiri dari protein, karbohidrat, lemak, serat, dan  mineral.Â