Mohon tunggu...
Raditya Abyasa Dzikri
Raditya Abyasa Dzikri Mohon Tunggu... Dokter - Mahasiswa

says suka kucing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Dunia Tanpa Diskriminasi

10 September 2023   18:07 Diperbarui: 10 September 2023   18:11 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Assalamualaikum perkenalan sebelumnya nama saya Raditya Abyasa Dzikri dari domisili jakarta selatan, DKI Jakarta, saya sedang menempuh pendidikan di PSDKU Universitas Brawijaya, fakultas peternakan bidang peternakan. Saya akan menjelaskan mengenai dunia tanpa diskriminasi ras dan gender.

pertama, kita perlu mengenal dulu apa itu diskriminasi, diskriminasi adalah suatu perbuatan, praktik, atau kebijakan yang memperlakukan seseorang atau kelompok secara berbeda dan tidak adil atas dasar karakteristik dari seseorang atau kelompok tertentu. Di dunia yang kita kenal ini banyak sekali diskriminasi yang telah terjadi mulai dari ras sampai gender dan sudah sering terjadi di lingkungan umum,kampus, bahkan di sekolah sekali pun, karena di dunia yang penuh persaingan ini banyak yang menghalalkan segala cara agar bisa mencapai puncaknya sekalipun itu cara yang tidak benar. Disini saya akan membahas pentingnya kesetaraan gender dan ras agar tidak terjadi diskriminasi dan bisa saling menghargai satu sama lain.

Kesetaraan gender adalah salah satu masalah sosial yang terus mendominasi perbincangan di seluruh dunia. Meskipun ada kemajuan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, ketidaksetaraan gender masih menjadi masalah serius yang memengaruhi masyarakat di berbagai negara. bahkan di negara kita sekalipun tidak luput soal masalah ini.

salah satunya adalah dalam hal pendidikan,di negara kita kesenjangan gender masih ada dalam akses dan kesempatan pendidikan. Meskipun perempuan dan laki-laki memiliki kemampuan intelektual yang sama, mereka tidak selalu memiliki akses yang setara ke pendidikan berkualitas. Lalu pada saat memasuki dunia kerja  meskipun banyak perempuan telah mendapatkan pekerjaan, mereka sering kali mendapat gaji yang lebih rendah daripada rekan-rekan laki-laki mereka dalam pekerjaan yang setara. Selain itu, perempuan masih kurang diwakili dalam posisi kepemimpinan dan pengambilan keputusan di sektor-sektor kunci. 

Dan di zaman dahulu di beberapa masyarakat, budaya dan tradisi yang patriarkis masih mendominasi, menghambat kemajuan menuju kesetaraan gender. Peran perempuan sering kali terbatas oleh norma sosial yang tidak setara serta di indonesia sendiri masih banyak juga diskriminasi tentang ras. salah satu contohnya adalah kita sebagai warga negara indonesia masih membenci atau membeda-beda saudara kita yang memliki darah china, sering kali kita mendengar ejekan dan diskriminasi tentang mereka mulai dari fisik sampe ras mereka.

Oleh karena itu alangkah baiknya kita mulai menghapus kesenjangan yang ada di dalam diri kita dan mulai menerima perbedaan serta memperlakukan sesama dengan selayaknya tanpa membedakan ras dan gendernya. Hanya dengan mengatasi ketidaksetaraan berdasarkan jenis kelamin dan ras kita dapat menciptakan dunia yang lebih inklusif, adil, dan setara bagi semua orang. Upaya bersama dari individu, kelompok, dan pemerintah di seluruh dunia sangat diperlukan untuk mencapai tujuan ini. Semua orang memiliki peran penting dalam membangun masyarakat yang menghargai keragaman dan menghormati hak asasi manusia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun