Mohon tunggu...
Raditya Dharmanta keswira
Raditya Dharmanta keswira Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

hobi olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Hermeneutika Wilhelm Dilthey?

9 Januari 2024   03:27 Diperbarui: 11 Januari 2024   13:06 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wilhelm Dilthey, seorang filsuf dan sejarawan Jerman, dikenal sebagai tokoh utama dalam pengembangan hermeneutika, suatu metode interpretatif yang menekankan pemahaman dan penafsiran fenomena manusiawi. Hermeneutika Dilthey tidak hanya berfokus pada teks, tetapi juga pada pemahaman kehidupan sehari-hari. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi teori hermeneutika Dilthey dan memberikan contoh bagaimana konsep-konsepnya dapat diterapkan dalam kegiatan sehari-hari.

Teori Hermeneutika Dilthey:

Hermeneutika, dalam pandangan Dilthey, adalah suatu pendekatan untuk memahami makna di balik tindakan dan ekspresi manusia. Dia menyatakan bahwa objek ilmu pengetahuan humaniora (ilmu tentang manusia) memerlukan metode interpretatif yang berbeda dari ilmu pengetahuan alam. Dilthey mengemukakan bahwa untuk memahami fenomena manusiawi, kita harus memahami konteksnya dan memasuki "kehidupan seelisch" atau kehidupan batiniah manusia.

Contoh Fenomena Hermeneutika dalam Kehidupan Sehari-hari:

1. Bacaan Sastra:

  • Teori Dilthey: Dalam membaca sebuah novel, Dilthey akan menekankan pentingnya memahami konteks historis dan kehidupan sehari-hari karakter.
  • Contoh: Dalam membaca karya sastra abad ke-19, seperti "Pride and Prejudice" oleh Jane Austen, pemahaman akan norma-norma sosial dan ekspektasi perempuan pada masa itu membantu membuka makna yang lebih dalam dari kisah.

2. Wawancara Personal:

  • Teori Dilthey: Dalam wawancara, Dilthey akan menekankan pentingnya menangkap nuansa emosional dan konteks budaya dari narasi personal.
  • Contoh: Saat mendengarkan cerita seseorang tentang pengalaman hidup mereka, memahami nilai-nilai keluarga, lingkungan sosial, dan kondisi emosional membantu kita menginterpretasikan makna yang sebenarnya.

3. Seni Visual:

  • Teori Dilthey: Dalam seni visual, Dilthey akan menyarankan agar kita tidak hanya melihat gambar secara literal, tetapi juga memahami ekspresi dan perasaan seniman di balik karyanya.
  • Contoh: Melihat lukisan abstrak modern, seperti karya Wassily Kandinsky, melibatkan interpretasi yang mendalam terkait dengan emosi dan ide-ide seniman saat menciptakan karyanya.

4. Musik:

  • Teori Dilthey: Dalam mendengarkan musik, Dilthey akan menekankan peran emosi dan pengalaman pribadi pendengar dalam menafsirkan makna musik.
  • Contoh: Mendengarkan sebuah lagu dengan memperhatikan lirik dan nada dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang perasaan dan pengalaman yang diungkapkan oleh penyanyi atau pencipta lagu.

5. Pertunjukan Teater:

  • Teori Dilthey: Dalam pertunjukan teater, Dilthey akan menyoroti pentingnya memahami latar belakang karakter, konteks sosial, dan dinamika hubungan di antara karakter.
  • Contoh: Menonton sebuah drama seperti "Hamlet" karya William Shakespeare dapat lebih dipahami dengan memahami norma-norma dan konflik sosial pada masa tersebut.

6. Interaksi Sosial:

  • Teori Dilthey: Dalam interaksi sehari-hari, Dilthey akan menekankan pentingnya membaca ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan konteks situasional.
  • Contoh: Dalam percakapan dengan teman, memahami ekspresi wajah dan nada suara dapat membantu kita memahami perasaan yang mendasari kata-kata yang diucapkan.

Pentingnya Hermeneutika dalam Kehidupan Sehari-hari:

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun