Kematian adalah topik yang sulit dankompleks untuk dibahas. ketika kita memikirkan kematian, salah satu isu yang seringkali sulit dihadapi adalah bunuh diri. Sayangnya bunuh diri masih menjadi permasalahan serius, terutama dikalangan mahasiswa. Dalam artikel ini kita akan membahas tentang isu sensitif dan mencoba memahami faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa hingga memilih untuk mengakhiri hidupnya yang ada hubungannya dengan filosofi dari arthur schopenhaure.
Pengenalan
Bunuh diri adalah tindakan yang penuh dengan penderitaan dan keputusasaan. Setiap tahun, ada ribuan orang diseluruh dunia memilih untuk mengakhiri hidupnya sendiri. Mahasiswa adalah salah satu kelompok yang beresiko tinggi untuk mengalami rasa putus asa yang menyebabkan bunuh diri. Meskipun ini topik yang sangat sulit, kita harus membahas tentangnya untuk mencoba mencegah lebih banyak orang yang berpikiran untuk mengakhiri hidupnya.
Angka dan fakta
Angka bunuh diri di kalangan mahasiswa menjadi perhatian serius. Menurut data dari World Health Organization (WHO), bunuh diri adalah penyebab utama kematian kedua di antara individu usia 15 hingga 29 tahun. Faktor-faktor seperti tekanan akademik, masalah kesehatan mental, dan isolasi soasial seringkali menjadi pemicu untuk orang melakukan bunuh diri.
Tekanan akademik
Mahasiswa sering kali menghadapi tekanan akademik yang tinggi. Kompetisi untuk mencapai hasil yang baik dalam ujian, tugas, dan proyek akademik yang membuat mahasiswa mengalami depresi. Terutama bagi mereka yang mengharuskan atau menganggap keberhasilan akademik adalah hal yang penting karena kemauan mereka untuk bersaing, tekanan ini bisa menjadi masalah serius dalam hal yang menyebabkan bunuh diri.
Masalah kesehatan mental
Masalah kesehatan mental adalah faktor utama dalam kasus bunuh diri, banyak mahasiswa menghadapi tekanan, kecemasan, depresi atau gangguan lainnya yang dapat mempengaruhi kesehatan mental mereka, salah satu contohnya kebanyakan mahasiswa cemas karena keadaan ekonomi mereka atau keluarga mereka yang tidak stabil dan dibawah rata rata sehingga mereka bingung dan takut tidak bisa melanjutkan pendidikannya, bahkan mereka cemas akan kehidupannya dan keluarganya dihari yang akan datang. tidak sedikit juga mahasiswa yang mengalami masalah tersebut selain memikirkan tentang masalah akademik mereka. Ada juga mahasiswa yang kurang mampu tapi memiliki gengsi yang tinggi dan kemauannya akan mengikuti trend yang sedang naik tanpa melihat kondisi ekonomi mereka atau keluarganya. Masalah ini juga dapat menyebabkan mereka depresi karna mereka tidak mampu mewujudkan apa yang mereka inginkan atas dasar kemauannya mengikuti trend dan rasa ketidakpuasan dengan apa yang sudah mereka miliki.
Isolasi sosial
Banyak mahasiswa yang jauh dari rumah dan keluarganya. Kondisi ini juga menyebabkan perasaan isolasi sosial yang mendalam dan dapat memperburuk kondisi mental. Banyak mahasiswa yang merasa kesepian dan merasa kehilangan dukungan sosial yang mereka butuhkan. Ada juga mahasiswa yang dijauhi teman temannya karna sifat egonya mereka, dan pada akhirnya mereka tidak ada teman yang mau mengertikan atau mendengarkan jika mahasiswa tersebut mempunyai masalah.Â