Pada Juni 2024 lalu, sebuah kasus plagiarisme oleh seorang konten kreator tiktok sekaligus pelukis bernama akun Ricodwichy menjadi perhatian publik.
Dalam artikel ini saya akan menyampaikan kronologi, dampak, hukum atau sanksi, dan pelajaran dari peristiwa tersebut.
Ricodwichy alias Rico Dwi Cahyo merupakan mahasiswa UNNES prodi seni rupa yang sering membagikan konten konten kegiatannya melukis kedalam akun media sosialnya.
Selama membuat konten, Rico selalu berkata bahwa karya lukisannya ialah murni berasal dari idenya sendiri. Tentu karena kontennya yang dibuat dengan menarik dan membantu dengan tips tips nya, tak sedikit para penonton yang sangat mengidolakan Rico sebagai sosok yang inspiratif.
Namun sayangnya semua lukisan yang pernah Rico buat ternyata hasil dari meniru karya milik orang lain. Berdasarkan pernyataan pemilik akun  @jackakajima, @alvinxki dan Joey Chou di X, Rico telah melakukan plagiasi pada lukisan mereka maupun orang lain.
Karena sudah terbukti melakukan plagiarisme, Rico harus menerima hujatan pedas dari netizen yang tertipu oleh karya dan ucapannya. Dalam menyikapi kasus ini, pihak kampus langsung melakukan tindakan berupa penghapusan semua nilai 4 mata kuliah Rico yang berhubungan dengan lukisan.
Tentu tindakan plagiarisme yang dilakukan Rico merupakan suatu pelanggaran hukum dan kode etik yang telah tertulis pada UU no 28 tahun 2014 tentang hak cipta dan Pasal 14 ayat 1 huruf F.
Dan bagi yang melanggar akan dikenakan UUHC (Undang Undang Hak Cipta) berupa;
* Pidana penjara paling singkat 1 bulan dan/atau denda paling sedikit Rp1.000.000 bagi pelanggar yang tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak ciptaan
* Pidana penjara maksimal 2 tahun dan/atau denda maksimal Rp300.000.000 bagi pelanggar yang tanpa hak melakukan perbuatan untuk penggunaan komersial
* Pidana penjara paling lama 7 tahun dan/atau denda paling banyak Rp100.000.000 bagi pelanggar yang dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak ciptaan
Pelajaran yang bisa dipetik ialah menggunakan karya orang lain tanpa izin adalah tindakan yang sangat tidak etis. Jika terinspirasi oleh karya lain, sebaiknya memberikan kredit kepada pembuat asli atau meminta izin secara resmi.
Terlebih lagi Rico sebagai seorang influenza seharusnya sadar bahwa setiap konten yang akan ia buat nantinya juga dijadikan sebagai motivasi bagi penonton.
Jadi langkah yang seharusnya dilakukan ialah benar-benar berusaha sebisa mungkin dalam memberikan karya terbaik dari ide originalnya.