Saat perkembangan dunia berkembang dengan cepat. Peran guru kini semakin meluas. Peran lebuh dari sekadar mengajar. Berpikiran inovatif dan kreatif menjadi keterampilan yang harus dimiliki oleh guru. Dengan keterampilan itu guru akan dapat menjadi fasilitator yang mampu mencetuskan pemikiran kritis dan mahir dalam memcahkan masalah.
Hari-hari di mana hafalan menjadi kunci di sekolah sudah berlalu. Saat ini pembelajaran perlu mengutamakan pengembangan pola pikir. Hal ini dapat dicapai dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Teknologi yang ada saat ini dapat dipergunakan dalam pembelajaran agar dapat memberikan pengalaman belajar yang interaktif dan kolaboratif
Kretaivitas menjadi inti dari setiap pembelajaran. Cara ini dapat mendorong siswa untuk lebih bereksplorasi, bertanya, dan berkreasi. Agar itu semua dapat tercapai guru harus menjadi pembelajar sepanjang hanyat. Dengan begitu maka guru akan lebih berkemang yang dapat memberi dampak baik paa siswa.
Selain itu, linkungan bersama dengan berbagai persepektifnya menjadi bagian penting. Pada saat siswa belajar dengan rasa nyaman maka mereka dapat dengan bebas mengekspresikan ide-ide mereka. Efeknya budaya inovasi di dalam kelas akan berkembang.
Jadi, untuk menjadi guru yang inovatif dan kreatif di abad ke-21 ini diperlukan tekad yang bulat. Keinginan yang kuat dan kemauan untuk berubah ke arah yang lebih baik menjadi kuncinya. Serta menerima semua masukan dan berani berintrospeksi diri perlu ditanamkan pada diri. Masa depan yang cerah akan tergapai dengan guru yang tidak hanya sekadar mampu menyalurkan pengetahuannya saja tetapi juga memiliki kreativitas dan inovasi untuk menghadapi dunia yang dinamis ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H