Hari minggu, 2 Oktober 2022, saya mengikuti geladi hominisasi yang diadakan oleh Universitas Khatolik Parahyangan. Namum sebelum itu terjadi saya diwajibkan untuk mengerjakan tugas yang dilakukan sebelum tanggal tersebut. Tugasnya adalah saya mendengarkan lagu Indonesia Raya tiga stanza dan memilih salah  satu syair yang ada di lagu tersebut dan saya memilih syair "tanah kita yang kaya" karena menurut saya syair tersebut merupakan salah satu syair yang klise. Setelah itu saya diwajibkan untuk menonton salah satu video yang diberikan panitia dan say memilih video tentang makanan khas Indonesia yang dusah mulai ditinggalkan oleh anak muda Indonesia.
Akhirnya tibalah saat geladi itu di mulai. Geladi ini dibuka dengan sambutan dari ketua geladi dan pemaparan materi singkat. Setelah itu saya memasuki breakoutroom untuk berdiskusi tentang tugas yang diberikan pada saat geladi tersebut yaitu mempresentasikan materi yang saya bawakan tentang batik. Saya berdiskusi dengan kelompok saya untuk memilih konsep apa yang akan kita bawakan pada presentasi tersebut. Setelah perdebatan yang cukup panjang akhirnya kami memilih konsep debat.
Kami mendiskusikan akan seperti apa debat ini berlangsung, diputuskanlah tiga rekan saya sebagai pro dan 3 lagi kontra sedangkan saya sendiri sebagai moderator. Kami membawakan sebuah pertanyaan yang dizaman sekarang cukup penting untuk dianggkat yaitu haruskah kita sebagai generasi muda Indonesia untuk melestarikan batik?. Kami mempresentasikan materi tersebut dan mendengarkan topik lain yang dibawakan oleh kelompok kelompok lain. Kelompok kami akhirnya terpilih untuk mewakili breakoutroom 2 untuk mempresentasikan materi kami di depan semua peserta dan bapak ibu dosen. Alhamdullilahnya kami memenangkan sesi tersebut. Lalu acara ditutup dengan pengisian presensi dan refleksi diri.
Pada geladi tersebut banyak hal yang menjadi redleksi diri saya dari mulai memilih prioritas diri saya, mana yang mau saya kejar apa sebenarnya tujuan saya sampai dengan bagaimana cara saya untuk membagi waktu sebagaimana caranya agar waktu tersebut efisien untuk diri saya dan bagaimana saya dapat menyampaikan apa yang menjadi tujuan saya dan gagasan saya sendiri kepada khalayak umum dengan baik dan benar. Geladi ini juga merubah cara pandang saya tentang tentang logika dan berbahasa dalam bernegara karena dalam bernegara kita harus bisa memakai logika kita dalam mencerna dan bereaksi kepada hal-hal yang muncul di negara ini. Kita juga harus bisa untuk menyaipaikan apa yang kita ingin sampaikan dengan Bahasa yang baik dan benar, selain agar mudah di mengerti tutur kata dan bahasa yang baik juga menunjukan tatakrama dan sikap kita.
Setelah saya mengikuti geladi ini saya merasa public speaking saya terasah dengan berbicara di depan orang-orang yang bahkan saya tidak kenal. Saya juga merasa bahwa saya mulai bisa berbicara, berpendapat, dan membangun kemistri dengan orang yang belum saya kenal tanpa harus takut dan malu. Kita juga diajarkan untuk kritis dan beropini berdasarkan pada data. Geladi ini juga membuat saya menjadi semakin percaya diri.
Manfaat dan kemampuan yang saya dapat pada geladi tersebut sangat berguna bagi saya dalam dunia perkuliahan karena saya dapat dengan percaya diri dengan sekarang untuk aktif dalam setiap kelas yang saya ikuti dan saya tau bagaimana cara menyampaikainya. Saya juga merasa bahwa prioritas dalam dunia perkuliahan itu penting agar kita bisa mencapai apa yang sebenarnya ingin kita capai. Dengan selesainya Geladi Hominisasi ini bukan berarti saya berhenti dalam memperbaiki diri. Saya akan terus memperbaiki diri dalam hal  berpikir dan berbahasa dengan cara saya lebih banyak berkomunikasi dan bertukar pikiran dengan teman ataupun orang orang yang ada disekitar saya dengan topik yang bermutu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H