Mohon tunggu...
Raditya anggara abhista
Raditya anggara abhista Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Smt 2 Prodi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial(PIPS) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan(FITK) Hobi : Menghayal

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Apakah Pengelolaan Sampah Yang Buruk Menjadi Faktor Utama Terjadinya Banjir?

23 Desember 2024   16:20 Diperbarui: 23 Desember 2024   16:20 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sapuan Sampah akibat banjir di wilayah kelurahan kebayoran lama Jakarta Selatan

Dalam pandangan saya, pengelolaan sampah yang buruk merupakan salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap terjadinya banjir, terutama di kawasan perkotaan yang memiliki tingkat kepadatan penduduk tinggi, seperti Jakarta. Ketika sampah tidak dikelola dengan baik, baik oleh masyarakat maupun oleh pemerintah, sering kali sampah tersebut berakhir di saluran-saluran air, sungai, dan sistem drainase. Kondisi ini menyebabkan aliran air terhambat dan berpotensi mengakibatkan genangan yang meluas hingga terjadi banjir.

Kendati demikian, perlu dipahami bahwa banjir adalah masalah multidimensional yang tidak dapat disederhanakan hanya pada satu penyebab tunggal. Pengelolaan sampah yang buruk memang memiliki pengaruh signifikan, tetapi masalah ini tidak dapat dilepaskan dari faktor lain yang saling berhubungan. Faktor-faktor tersebut mencangkup infrastruktur drainase yang tidak memadai, berkurangnya area resapan air akibat alih fungsi lahan hijau menjadi kawasan terbangun, urbanisasi yang tidak terkendali, serta perubahan iklim yang meningkatkan curah hujan ekstrem. Semua faktor ini saling memperkuat satu sama lain, sehingga menjadikan banjir sebagai persoalan yang kompleks.

Meskipun demikian, pengelolaan sampah tetap harus mendapatkan perhatian khusus, karena sifatnya yang dapat dikendalikan langsung melalui tindakan nyata, baik oleh individu maupun institusi. Dalam praktiknya, banyak masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan ke sungai atau saluran air, baik karena kurangnya kesadaran maupun terbatasnya akses terhadap fasilitas pengelolaan sampah yang memadai. Di sisi lain, pemerintah sering kali menghadapi kendala dalam menyediakan infrastruktur pengelolaan sampah yang optimal, seperti tempat pembuangan sampah sementara (TPS), sistem pengangkutan sampah yang terintegrasi, dan fasilitas daur ulang yang efektif.

Sapuan Sampah akibat banjir di wilayah kelurahan kebayoran lama Jakarta Selatan
Sapuan Sampah akibat banjir di wilayah kelurahan kebayoran lama Jakarta Selatan

Oleh karena itu, menurut saya, untuk mengatasi persoalan banjir yang disebabkan oleh pengelolaan sampah yang buruk , diperlukan pendekatan yang komprehensif dan melibatkan berbagai pihak.

  • Pertama, masyarakat harus diberikan edukasi yang berkelanjutan mengenai pentingnya membuang sampah pada tempatnya dan mendukung program pengelolaan limbah, seperti program daur ulang atau pengurangan sampah plastik. untuk menyadarkan masyarakat mengenai dampak negatif pengelolaan sampah yang buruk terhadap lingkungan, khususnya dalam memicu banjir.
  • Kedua, pemerintah perlu meningkatkan kualitas infrastruktur pengelolaan sampah dan memperkuat sistem drainase, sehingga dapat mengantisipasi limpasan air saat hujan deras.
  • Ketiga, penegakan hukum harus juga diterapkan secara tegas terhadap pelanggaran yang berkaitan dengan pembuangan sampah sembarangan, baik oleh individu maupun oleh perusahaan.

Selain itu, penanganan banjir juga perlu diintegrasikan dengan perencanaan tata ruang yang memperhatikan aspek berkelanjutan lingkungan. Area-area yang berfungsi sebagai resapan air harus dipertahankan, bahkan ditingkatkan jumlahnya, untuk mengurangi potensi limpasan air hujan. Pemerintah dan pihak swasta juga dapat bekerja sama untuk menciptakan teknologi atau inovasi pengelolaan sampah yang lebih efisien.

Dengan langkah-langkah tersebut, saya percaya bahwa banjir yang di sebabkan oleh pengelolaan sampah yang buruk dapat diminimalkan. Memang, banjir tidak akan sepenuhnya hilang mengingat adanya faktor-faktor lain yang memengaruhinya, tetapi setidaknya salah satu akar penyebab yang dominan dapat ditangani. Dampaknya akan sangat terasa, tidak hanya dalam mengurangi kerugian ekonomi akibat banjir, tetapi juga dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun