Kimi No Nawa adalah sebuah film anime Jepang produksi tahun 2016 bergenre fantasi yang ditulis dan disutradarai oleh Makoto Shinkai dan diproduksi oleh CoMix Wave Films. Perancangan tokoh film ini dikerjakan oleh Masayoshi Tanaka, dan penciptaan musik dibuat oleh band rock asal Jepang Radwimps.Â
Anime ini menceritakan tentang dua remaja yang bernama Mitsuha Miyamizu dan Taki Tachibana yang saling bertukar tubuh satu sama lain. Awalnya, mereka tidak menyadari pertukaran tubuh itu, mereka menganggapnya hanya mimpi semata.Tetapi, orang-orang sekitar mengatakan kepada keduanya mengenai keanehan di diri mereka. Â Setelah saling menyadari keadaan satu sama lain, Taki dan Mitsuha sepakat untuk mencatat keseharian mereka dan menyampaikan hal-hal apa saja yang tidak boleh dilakukan satu sama lain agar tidak dicurigai oleh orang-orang sekitar. Selama bertukar tubuh itu, mereka merasa terikat satu sama lain, bahkan tanpa sadar Mitsuha jatuh cinta kepada Taki.Â
Pada suatu hari, di mana Taki berada dalam tubuh Mitsuha, ketika dia bersama dengan Yotsuha (adik Mitsuha) dan neneknya menuju ke tempat dewa Musubi. Kediaman dewa itu berada dipuncak bukit untuk memberikan persembahan berupa arak beras kepada sang dewa, sepulangnya dari tempat tersebut, nenek Mitsuha bertanya kepada Taki yang berada dalam tubuh Mitsuha, "Kamu sedang bermimpi kan?" dan bercerita bahwa keturunan Miyamizu terkadang bermimpi menjalani kehidupan orang lain.
Desa Itomori yang dulu indah, kini hancur akibat komet Tiamat. Taki tidak percaya dan mencari berita tentang desa itu. Dia menemukan daftar korban dan menemukan nama Miyamizu Mitsuha. Taki tidak tinggal diam, ia mengunjungi kuil Musubi di dekat desa dan minum arak buatan Mitsuha. Ia memohon pada dewa agar diberi kesempatan untuk menyelamatkan Mitsuha dan yang lainnya. Taki terjatuh setelah minum dan melihat lukisan komet Tiamat di gua. Setelah itu, Taki terbangun sebagai Mitsuha dan memiliki beberapa jam untuk menyelamatkan desa Itomori sebelum komet menghancurkannya.
Film ini memiliki tema cerita yang unik. Pada awalnya, pertukaran tubuh antara karakter membuat plot terasa klise. Namun, di bagian pertengahan, misteri-misteri mulai terungkap dan penonton dibawa pada rasa penasaran tentang nasib Mitsuha dan Taki. Pengungkapan plot di film ini sangat memukau dan beberapa adegan memberikan sensasi yang menggetarkan. Visualisasi dalam film ini sangat indah, bahkan gambar-gambar di dalamnya bisa digunakan sebagai wallpaper. Penyajian narasi dan visual ditambah dengan musik scoring dari grup RADWIMPS membuat pengalaman menonton menjadi lebih lengkap. Lagu-lagu seperti "Yumetr", "Zenzenzense", "Sparkle", dan "Nandemonaiya" menjadi backsound yang membuat penonton terhanyut dan bahkan bisa meneteskan air mata.
Pesan dapat diambil dari film ini adalah ingatan manusia memanglah terbatas.Namun apa yang melekat dalam hati takkan pernah selesai dimakan waktu. Berapapun lamanya, sejauh apapun jaraknya, dan serumit apapun alurnya. Ketulusan dalam hati akan selalu menemui tempat untuk pulang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H