Sebagai seorang seminaris, saya hendak mengangkat Ibadat sebagai topik pembahasan. Ibadat merupakan salah satu kewajiban yang harus diketahui dan dilakukan oleh seorang seminaris sebagai calon Imam dimasa yang akan datang, oleh karena itu para seminaris sudah harus tahu apa itu brevir, laudes, horamedia, vesper, dan completorium. Walaupun sudah diharuskan untuk mengetahui dan menjalani Ibadat ini, terkadang masih ada seminaris yang kurang mampu menghayati dan terlibat aktif dalam Ibadat ini.
Menurut saya permasalahan ingin aktif atau tidak tergantung kepada pribadi masing-masing orang, tetapi dalam hal ini saya ingin menyinggung soal banyaknya seminaris yang lebih memilih tidak aktif dalam Ibadat harian. Menurut pengamatan saya selama beberapa minggu ini banyak seminaris yang tidak aktif dalam mendaraskan antifon dan mazmur dalam Ibadat harian karena mereka terlalu asik dengan kegiatan mereka yaitu entah ngobrol atau bercanda dengan teman sebangku mereka. Padahal sudah jelas bahwa Ibadat harian merupakan salah satu kewajiban yang harus dilakukan secara serius, apalagi sebagai calon imam. Dalam rangka panggilan menuju kekudusan (Lumen Gentium 40-42), honorarium merupakan bentuk liturgi resmi yang dianjurkan untuk dilakukan setiap umat Katolik.
Dengan demikian sudah seharusnya kita melaksanakan Ibadat harian dengan penuh keseriusan, karena hal seperti ini harus sudah dilatih sejak seminari menengah agar kelak di seminari tinggi para seminaris diharapkan sudah mampu mengikuti Ibadat harian dengan baik dan khidmat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H