Memasuki musim lapor pajak tahunan 2023, Wajib Pajak mulai disibukkan dengan agenda pengisian SPT. Sebagai sarana pelaporan pajak, Surat Pemberitahuan (SPT) perlu diisi dengan informasi yang lengkap dan valid. Namun, sudahkah Anda mengetahui apa saja poin penting pengisian SPT? Untuk mengetahui informasi tersebut, simak selengkapnya pada artikel berikut ini.
Pentingnya Memahami Cara Mengisi SPT Tahunan
Setiap Wajib Pajak yang memiliki NPWP berkewajiban untuk melaporkan SPT setiap tahunnya. Hal ini tercantum dalam UU No. 6 Tahun 1982 yang mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir yang berlaku adalah UU No. 7 Tahun 2021 atau Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan.
Selain sebagai sumber informasi pemenuhan kewajiban pajak, SPT Tahunan adalah dokumen penting yang berfungsi sebagai sarana Wajib Pajak untuk melaporkan serta mempertanggungjawabkan perhitungan pajaknya. Maka dari itu, sebelum menyerahkan laporan tersebut, ada baiknya Anda memahami cara mengisi SPT Tahunan.
Dalam Pasal 3 ayat (1) UU Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP), tertulis bahwa pengisian SPT harus dilakukan sesuai dengan petunjuk yang diberikan melalui peraturan perundang-undangan perpajakan. Dalam prosedur ini, SPT perlu diisi dengan benar, lengkap, dan jelas sebelum disampaikan ke kantor pajak.
Benar: benar dalam perhitungan, termasuk dalam penerapan ketentuan perpajakan, dalam penulisan, dan sesuai dengan keadaan sebenarnya.
Lengkap: memuat semua unsur-unsur yang berkaitan dengan objek pajak dan unsur lainnya yang harus dilaporkan.
Jelas: objek pajak yang dicantumkan dalam SPT Tahunan dilaporkan secara jelas asal-usul atau sumbernya.
9 Tips Penting dalam Pengisian SPT Tahunan
Mengisi SPT Tahunan dengan benar merupakan hal penting yang harus dilakukan Wajib Pajak. Pasalnya, jika informasi atau data yang diberikan tidak valid, Anda akan dihadapkan pada berbagai sanksi administratif. Untuk menghindari risiko tersebut, Anda bisa memperhatikan beberapa tips berikut.
1. Masukan Data Pribadi dengan Akurat
Pada saat pengisian SPT, Anda akan diminta untuk mengisi identitas pribadi, seperti nama lengkap, alamat, dan nomor identitas diri. Saat mengisi identitas pribadi, periksa kembali apakah data yang Anda masukan sudah lengkap dan akurat. Sebab, kesalahan dalam identifikasi diri dapat menyebabkan masalah administratif.
2. Laporkan Semua Jenis Penghasilan
Penting untuk diingat, pajak tidak hanya dikenakan pada penghasilan teratur atau penghasilan yang diterima setiap bulannya. Penghasilan tidak teratur, seperti bonus, THR, dan gratifikasi, juga dapat dikenai pajak sesuai ketentuan yang berlaku. Oleh karena itu, pastikan Anda telah membayar pajak atas penghasilan tidak teratur ini dan melaporkannya dalam SPT. Pendapatan yang diterima sepanjang tahun pajak harus dilaporkan dengan akurat.Â
3. Manfaatkan Klaim Pengurangan yang Berlaku
Ketika menghitung pajak penghasilan, terdapat komponen biaya pengurang, seperti biaya jabatan dan iuran pensiun atau Jaminan Hari Tua. Saat mengisi SPT, pastikan Anda mencantumkan biaya pengurang ini untuk meringankan beban pajak Anda.