Mohon tunggu...
Raditha Maryam
Raditha Maryam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Undergraduate Student at University of Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Wajib Tahu, Ini 5 Kesalahan Umum Pengelolaan PPh 21 dan Cara Mencegahnya

20 Maret 2024   08:49 Diperbarui: 20 Maret 2024   08:57 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Sebagai negara yang menganut self-assessment system, Wajib Pajak memiliki kewenangan untuk menghitung pajaknya secara mandiri. Namun, dalam prosesnya, Wajib Pajak terkadang melakukan kesalahan dalam perhitungan pajak tanpa disadari. Untuk membantu Anda meminimalisir terjadinya kesalahan dalam penghitungan pajak, berikut kami berikan ulasan mengenai 5 kesalahan umum dalam pengelolaan PPh 21 serta tips pencegahannya.

5 Kesalahan dalam Pengelolaan PPh 21

Penghitungan PPh 21 sejatinya bukanlah proses yang mudah. Pasalnya ada banyak data yang perlu diisi dengan benar dan lengkap. Proses ini pun rentan akan terjadi kesalahan dalam pengisian data maupun penghitungan pajaknya. Di bawah ini adalah beberapa kesalahan yang umumnya terjadi dalam mengelola PPh 21.

Objek PPh Tidak Dipotong Pajaknya

Kesalahan pertama adalah adanya penghasilan yang termasuk objek pajak, tetapi tidak dipotong pajaknya. Elemen penghasilan ini umumnya masuk ke dalam penghasilan tidak teratur, seperti THR, jasa produksi, insentif, uang lembur, gratifikasi, maupun imbalan apapun selain penghasilan teratur. 

Keliru dalam Menentukan Status PTKP

Selain jumlah penghasilan, penghitungan pajak juga didasarkan pada status PTKP Wajib Pajak. Status PTKP berbeda-beda, tergantung pada status perkawinan dan jumlah tanggungan WP. Karena perbedaan ini, kesalahan pun sering kali terjadi. Perhitungan PTKP inilah yang bisa merugikan karyawan dan perusahaan. 

Tidak Dikeluarkannya Bukti Potong

Bukti potong merupakan dokumen yang menunjukkan bahwa pajak telah dibayarkan. Bukti ini merupakan dokumen penting yang harus dilampirkan WP dalam laporan SPT. Jika pemotong pajak tidak menerbitkan bukti potong, maka WP tidak bisa melengkapi persyaratan administrasi dalam laporan pajak dan berisiko mengalami keterlambatan pelaporan SPT.

Tidak Memasukkan Biaya Pengurang Penghasilan Bruto

Ketika menghitung pajak penghasilan, salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan adalah biaya pengurang berupa biaya jabatan dan iuran pensiun atau Jaminan Hari Tua. Namun, masih banyak WP yang tidak memahami pentingnya biaya pengurang ini. Padahal, dengan memasukkan biaya jabatan ini, Anda bisa meminimalkan beban pajak.

Tidak Menghitung Pajak sesuai Ketentuan yang Berlaku

Seluruh kegiatan perpajakan umumnya diatur dalam peraturan. Oleh karena itu, menghitung pajak tanpa mengacu pada ketentuan yang berlaku tentu akan menimbulkan kesalahan yang fatal. Sebab, hal ini akan mengakibatkan perbedaan penghitungan sehingga merugikan Wajib Pajak dan pihak pemotong pajak. 

Mengatasi Risiko Kesalahan Pengelolaan PPh 21

Sebelumnya, Anda telah mengenali beberapa kesalahan dalam pengelolaan PPh 21. Kesalahan tersebut tentunya akan merugikan Wajib Pajak jika berlangsung terus-menerus. Oleh karena itu, Anda perlu menerapkan beberapa strategi efektif pengelolaan PPh 21 yang baik. 

Pemahaman Ketentuan PPh 21

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, seluruh kegiatan perpajakan umumnya diatur dalam peraturan, termasuk tarif dan objek pajaknya. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk update tentang peraturan perpajakan terbaru dan memahaminya dengan baik. 

Pemanfaatan Pengurangan PPh 21

Pada dasarnya, ada berbagai macam biaya pengurang, antara lain biaya pendidikan, biaya jabatan, premi pensiun, dan biaya lainnya yang diakui dalam peraturan perpajakan. Pastikan Anda memanfaatkan biaya-biaya ini untuk meminimalkan beban pajak terutang.

Penyusunan Rencana Keuangan

Rencana keuangan merupakan salah satu aspek penting dalam pengelolaan keuangan dan pajak. Dengan menyusun rencana keuangan, Anda dapat mempersiapkan dana untuk membayar PPh 21. Di samping itu, mengalokasikan sebagian penghasilan pada pos pajak dapat mencegah terjadinya beban finansial yang mendadak.

Pemanfaatan Sistem Potong PPh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun