Transaksi internal merupakan jenis transaksi yang terjadi di dalam usaha itu sendiri dan tidak melibatkan pihak luar. Contoh kasusnya adalah divisi pengiriman barang mempunyai stok kardus, selotip, dan spidol yang cukup. Suatu hari, divisi lain yang memerlukan stok spidol dan selotip menggunakan stok milik divisi pengiriman barang. Dari kasus ini, terjadi transaksi internal karena divisi pengiriman barang akan mencatat pengurangan aset. Sebab, berdasarkan akuntansi, penghitungan aset usaha yang hilang atau rusak juga dicatatkan sebagai transaksi internal.
4. Transaksi Eksternal
Transaksi eksternal merupakan jenis transaksi bisnis yang paling lazim karena terjadi antara suatu bisnis dengan individu atau bisnis lain. Contoh transaksinya adalah pembayaran produk dari konsumen dan pelunasan tagihan kepada bisnis lain. Selain itu, pembayaran gaji kepada pegawai juga termasuk transaksi eksternal karena pegawai adalah individu yang menjadi pihak kedua.
Kesimpulan
Pada intinya, transaksi bisnis adalah aktivitas dan peristiwa yang mempengaruhi posisi keuangan suatu perusahaan dan dapat diukur dengan nilai uang. Dalam UMKM, transaksi bisnis umumnya terdiri dari transaksi kredit, tunai, internal, dan eksternal. Dalam mengelola keuangan UMKM, Anda perlu memahami bahwa tidak semua aktivitas dapat dikategorikan sebagai transaksi bisnis. Oleh karena itu, Anda harus memperhatikan ciri dari transaksi bisnis itu sendiri. Yang tak kalah penting, Anda juga harus memastikan seluruh transaksi tercatat dengan baik dalam jurnal umum serta dilengkapi dengan bukti-bukti transaksi. Dengan demikian, Anda dapat menghadirkan laporan keuangan yang akurat dan reliabel.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H