Dalam budidaya tanaman tanah sebagai media tanam mengandung berbagai macam unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Ketersediaan unsur hara di dalam tanah menjadi salah satu kunci untuk mendukung produktivitas tanaman yang dibudidayakan.
Pengunaan lahan pertanian secara terus meneurus akan menyebabkan penurunan kasuburan tanah serta semakin berkurangnya kandungan unsur hara di dalam tanah. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk meningkatkan kandungan unsur hara tanah. Penambahan pupuk merupakan upaya untuk menyediakan unsur hara bagi tanaman, sehingga diharapkan dapat meningkatkan produksi tanaman.
Pemupukan yang dilakukan oleh petani biasanya menggunakan pupuk anorganik, dimana pupuk anorganik menjadi pilihan yang diambil agar tanaman dapat lebih cepat memperoleh unsur hara. Akan tetapi, pupuk anorganik yang diaplikasikan ke dalam tanah tidak semua terserap secara optimal oleh tanaman, dan sebagian hilang melalui proses pencucian dan penguapan.
Pupuk anorganik yang mengandung hara nitrogen akan lebih cepat tersedia bagi tanaman. Akan tetapi, hal ini justru akan mebuat pupuk lebih mudah mengalami pencucian dan penguapan sebelum diserap oleh tanaman. Hal tersebut tentunya akan membuat pengaplikasian pupuk anorganik menjadi tidak efisien. Oleh karena itu diperukan upaya untuk memperbaiki kondisi tanah, sehingga dapat menjaga kandungan unsur hara dari pupuk anorganik yang diaplikasikan agar tidak mudah hilang. Penambahan bahan organik dapat mengatasi permasalahan tersebut.
Pernahkan mendengan tentang asam humat sebelumnya? Asam humat merupakan hasil endapan bahan organik yang melalui proses sangat lama. Dimana bahan organik akan mengalami proses penguraian atau dekomposisi yang akan menjadi humus. Humus inilah yang nantinya akan menghasilkan asam humat. Asam humat diperoleh melalui proses ekstraksi. Asam humat memiliki kemampuan dalam memperbaiki tingkat kesuburan tanah, serta kemampuan tanah untuk menjaga ketersediaan unsur hara di dalam tanah.
Asam humat yang merupakan bahan organik dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan pupuk anorganik tersebut. Penambahan asam humat pada saat pemupukan dapat mengurangi tingkat kelihangan pupuk anorganik melaui proses pencucian dan penguapan. Hal ini terjadi karena asam humat sendiri dapat memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah.
Secara fisik asam humat dapat memperbaiki kondisi struktur tanah sehingga menjadi lebih gembur, memperbaiki arerasi di dalam tanah, serta memungkinkan tanah untuk menyimpan air untuk mencukupi kebutuhan tanaman. Secara kimia asam humat dapat menetralisir kondisi pH tanah, meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) tanah, dapat mengikat logam berlebih di dalam tanah, dan membantu mengkonversi unsur hara dalam bentuk yang mudah diserap tanaman.
Pengaplikasian asam humat yang dapat memperbaiki kondisi tanah tersebut memungkinkan untuk menigkatkan kemampuan tanah dalam mengikat unsur hara dari pupuk anorganik, sehingga tidak mudah hilang sebelum diserap oleh tanaman. Dengan begitu pengaplikasian pupuk anorganik dapat lebih efisien.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H