Teater Barat memiliki pengaruh yang signifikan dalam perkembangan drama di Indonesia.Â
Sejak masuknya kolonialisme Belanda, pengaruh budaya Barat mulai menjelma dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam seni pertunjukan.Â
Teater sebagai salah satu bentuk seni yang kaya akan ekspresi, secara perlahan mulai dibentuk oleh unsur-unsur Barat yang diadaptasi dengan budaya lokal.
Salah satu pengaruh besar adalah pengenalan struktur pementasan yang lebih terorganisir. Teater Barat sering kali memiliki naskah yang ditulis dengan jelas, terdiri dari dialog, konflik, dan resolusi yang terarah.
Hal ini kemudian mempengaruhi penulisan naskah drama Indonesia, yang berusaha mengikuti alur cerita yang lebih sistematis, sehingga karya-karya seperti "Siti Nurbaya" oleh Marah Roesli dan "Lari dari Badai" oleh Idrus mencerminkan pengaruh tersebut.
Selain itu, penggunaan akting sebagai bentuk ekspresi emosi juga berkembang lewat pengaruh teater Barat. Aktor-aktor Indonesia mulai mempelajari teknik-teknik akting yang lebih beragam dan mendalam, seiring dengan meningkatnya pendidikan seni pertunjukan di Indonesia.
Hal ini terlihat dalam pertunjukan yang mengedepankan karakterisasi dan penghayatan peran yang mendalam, menjadikan pertunjukan drama semakin memikat dan berkualitas.
Teater Barat juga memperkenalkan konsep estetika panggung yang lebih modern, dengan penggunaan dekorasi, pencahayaan, dan kostum yang mendukung cerita.Â
Kreativitas ini menginspirasi banyak seniman, menciptakan pementasan yang tidak hanya menonjolkan cerita, tetapi juga visual yang menarik.
Berikut ini saya jelaskan lebih detail mengenai pengaruh utama teater barat terhadap perkembangan drama di Indonesia :