Mohon tunggu...
RADISKA PUTRIKARISMANDARI
RADISKA PUTRIKARISMANDARI Mohon Tunggu... Editor - LOVE YOUR SELF

KKN COVID-19 UNS

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Relawan KKN Covid-19 UNS Berinisiatif Membuat Program Healthy Together

18 Juli 2020   00:42 Diperbarui: 18 Juli 2020   00:40 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Covid-19 telah muncul di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020 sejumlah dua kasus.

Bersih dan Sehat (PHBS) dapat dijalankan oleh masyarakat, terutama untuk warga desa Johunut, Paranggupito agar mereka peduli dan mengutamakan kesehatan untuk mewujudkan kehidupan Dan data pada tanggal 31 Maret 2020 menunjukkan penambahan kasus berjumlah 1.528 kasus dan 136 kasus kematian. Tingkat mortalitas Covid-19 sendiri di Indoneia mencapai 8,9% dan angka ini merupakan angka tertinggi di kawasan Asia Tenggara. Kasus peningkatan jumlah pasien Covid-19 di Indonesia semakin meningkat dari hari ke hari.

Sejak wabah virus Corona masuk ke Indonesia, pemerintah langsung melakukan tanggap darurat untuk mengurangi penyebaran virus di berbagai daerah. Salah satu langkah yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia adalah menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Perilaku Hidup sehari-hari yang terhindar dari berbagai virus, termasuk Covid-19.

Tujuan dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa kebersihan itu sangat penting untuk mendapatkan kualitas kesehatan dan dapat menjalankan aktivitas sehari-hari tanpa adanya gangguan kesehatan. Selain itu, dengan menciptakan perilaku hidup bersih dan sehat secara bersama-sama, maka lingkungan desa Johunut, Paranggupito juga akan terhindar dari terpaan virus dan penyakit. Implementasi perilaku hidup bersih dan sehat ini dapat diterapkan di berbagai area, seperti sekolah, tempat kerja, rumah tangga, dan lingkunan masyarakat di desa Johunut, Paranggupito.

Desa Johunut, Paranggupito merupakan zona hijau COVID-19 Virus maka dari itu harusnya masyarakat tidak lekang untuk mengabaikan PSBB dari Pemerintah. Namun karena profesi sebagian besar masyarakat di Desa Johunut, Paranggupito ini adalah sebagai petani, maka masih banyak lagi yang harus ditanamkan mengenai COVID-19 Virus ini. Karena terkendala dengan masalah sulitnya mendapatkan air bersih, minimnya pengetahuan dan akses jaringan internet yang sulit serta kelangkaan (mahal) masker. Membuat masyarakat di Desa Johunut, Paranggupito ini sebagian mengabaikan physical distancing, tidak memakai masker saat beraktivitas

Maka dari itu relawan KKN COVID-19 UNS membuat suatu program yang akan merubah kebiasan yang kurang baik tersebut : 1) Sosialisai mengenai COVID-19 Virus secara daring maupun luring dalam bentuk poster 2) Pembagian paket masker yang berisi masker, sabun cuci tangan, poster kepada masyarakat Desa Johunut, Paranggupito 3) Penyediaan fasilitas cuci tangan 4) Sosialisasi cara mencuci tangan yang baik dan benar serta pengertian New Normal kepada masyarakat Desa Johunut, Paranggupito dalam bentuk video animasi.

Sosialisasi Poster

Dalam program ini poster begitu penting dalam penerapan era pandemi ini, karena masyarakat banyak yang berprofesi sebagai petani dan jarang yang memiliki smartphone android maka poster sangat berperan penting. Poster yang dibuat berisikan mengenai apa itu COVID-19, bagaimana gejala jika terinfeksi, serta cara pencegahannya. Ini sangat membantu sekali karena jika masyarakat sedang lewat poster tersebut akan terbaca dengan tampilan yang menarik perhatian

Pakai Masker

Saat ini diketahui bahwa penyebaran virus Corona dapat melalui percikan cairan dari penderita ke orang lain, seperti cairan yang dikeluarkan ketika bersin atau batuk. Maka, orang yang terkena percika itu ada kemungkinan terpapar virus Corona. Oleh karena itu, WHO menganjurkan untuk senantiasa mengenakan masker yang menutupi tiga bagian, yaitu hidung, mulut, hingga bagian dagu. Perlu diperhatikan bahwa sebelum mengenakan masker diharapkan untuk cuci tangan terlebih dahulu. Dan saat melepas masker harus pada bagian tali masker yang berada di samping kanan-kiri jangan pada bagian depan masker, karena dapat dimungkinkan bagian tersebut ada beberapa virus yang menempel selama digunakan. Penggunaan masker ini dapat dilakukan oleh orang yang sedang sakit atau orang yang sehat agar terlindung dari berbagai virus saat berpergian keluar rumah.

Sabun cuci tangan juga sangat penting karena dapat membunuh kuman secara menyeluruh dan lebih efektif daripada sanitizier karena sanitizier mengandung alkohol dimana jika kekuatan kulit seseorang tidak kuat maka akan terjadi iritasi ringan seperti gatal-gatal, pengelupasan kulit secara ringan, dan kulit terasa kering.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun