Mohon tunggu...
radinkaazzahra
radinkaazzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Suka membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Satu Sehat: Inovasi atau Tantangan bagi Dokter?

9 Januari 2025   19:48 Diperbarui: 9 Januari 2025   19:48 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendahuluan

Digitalisasi kesehatan menghadirkan banyak peluang untuk meningkatkan efisiensi layanan medis. Di Indonesia, aplikasi Satu Sehat menjadi salah satu inovasi penting, mengintegrasikan data kesehatan untuk mendukung tenaga medis, khususnya dokter. Aplikasi ini menawarkan fitur rekam medis elektronik (RME), pengingat kesehatan, dan akses informasi yang lebih baik bagi dokter dan pasien. Namun, meskipun potensial, terdapat sejumlah tantangan, seperti adaptasi oleh tenaga medis dan ancaman keamanan data. Artikel ini mengevaluasi manfaat, tantangan, dan peluang aplikasi ini untuk dokter melalui pendekatan berbasis integrasi teknologi kesehatan.

Apa metode yang digunakan?

Studi ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yang berfokus pada evaluasi aplikasi Satu Sehat dalam mendukung kinerja dokter. Analisis dilakukan berdasarkan:

  1. Tinjauan Literatur: Kajian mendalam terhadap dokumen resmi, makalah kesehatan digital, dan laporan terkait implementasi Satu Sehat, termasuk manfaat RME, potensi kecerdasan buatan (AI), serta risiko keamanan data.
  2. Analisis Studi Kasus: Penelusuran kasus kebocoran data pada aplikasi ini untuk memahami dampaknya terhadap kepercayaan dokter dan masyarakat.
  3. Evaluasi Kinerja: Identifikasi tantangan adaptasi teknologi oleh tenaga medis, termasuk analisis efektivitas fitur aplikasi terhadap tugas-tugas klinis dokter.

Pendekatan ini bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana Satu Sehat memenuhi kebutuhan dokter dalam memberikan layanan medis yang efisien dan berbasis teknologi.

Bagaimana hasilnya?

1. Manfaat untuk Dokter

  • Akses Data Terpusat: RME mempermudah dokter mengakses riwayat medis pasien, terutama dalam kondisi darurat atau ketika pasien berpindah fasyankes.
  • Efisiensi Diagnostik: Integrasi data mempercepat diagnosis, proses rujukan, dan pengelolaan perawatan pasien.
  • Dukungan Operasional: Pengurangan beban administratif melalui pencatatan digital memberikan lebih banyak waktu untuk fokus pada pasien.

2. Tantangan yang Dihadapi

  • Keamanan Data: Kebocoran data yang melibatkan aplikasi pendahulu, PeduliLindungi, menunjukkan risiko besar terhadap privasi pasien dan dapat mengurangi kepercayaan dokter.
  • Adaptasi Dokter: Banyak dokter menghadapi kesulitan dalam memanfaatkan fitur aplikasi secara maksimal akibat kurangnya pelatihan teknologi.
  • Kurangnya AI: Tidak adanya fitur berbasis AI yang dapat membantu dokter, seperti analitik data pasien untuk deteksi dini penyakit, menjadi kelemahan signifikan.

3. Studi Kasus Kebocoran Data

Kasus kebocoran data tahun 2022 menyoroti kelemahan sistem keamanan aplikasi, yang berdampak pada privasi pasien dan kepercayaan tenaga medis terhadap sistem digital.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun