Mohon tunggu...
RADINDA AISYAH
RADINDA AISYAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Malang

Hobi saya yaitu menonton film dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sungkan dalam Budaya Jawa: Antara Hormat dan Beban Mental

22 Oktober 2024   15:36 Diperbarui: 22 Oktober 2024   17:38 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Perasaan isolasi sosial: salah satu dampak paling serius dari budaya sungkan adalah perasaan terisolasi. Karena mereka tidak merasa nyaman mengekspresikan diri, mahasiswa bisa merasa terasing dari teman-teman mereka. Ini juga bisa membuat mereka merasa kesepian dan sulit menjalin hubungan yang lebih dalam dengan orang lain, karena mereka selalu merasa perlu menyesuaikan diri dengan ekspektasi sosial, tanpa benar-benar menunjukkan siapa diri mereka sebenarnya. 

Upaya mengatasi dampak negatif budaya sungkan

Untuk mengatasi dampak negatif dari budaya sungkan, ada beberapa langkah yang bisa diambil:

1.  Mendorong komunikasi terbuka

Penting untuk menciptakan lingkungan di mana mahasiswa merasa aman untuk berbicara secara terbuka dan jujur tanpa takut dihakimi. Komunikasi yang terbuka baik di dalam kelas maupun dalam hubungan sosial dapat membantu mengurangi rasa sungkan dan mendorong mahasiswa untuk lebih aktif berpartisipasi dan mengungkapkan pendapat mereka.

2.  Pendidikan tentang kesehatan mental

Mengedukasi mahasiswa tentang pentingnya kesehatan mental dan bagaimana mengekspresikan diri secara sehat sangat diperlukan. Karena dengan pemahaman yang lebih baik tentang kesehatan mental, mahasiswa akan lebih mampu mengenali tekanan yang mereka hadapi dan mengambil langkah-langkah untuk mengelola stres dan kecemasan yang muncul akibat budaya sungkan.

3.  Dengan memanfaatkan layanan dari bimbingan dan konseling

Bimbingan konseling di kampus bisa menjadi sarana yang efektif untuk membantu mahasiswa menghadapi tekanan sosial. Melalui konseling, mahasiswa dapat mempelajari cara mengatasi rasa sungkan, bagaimana berkomunikasi secara asertif, dan bagaimana menjaga keseimbangan antara menghormati orang lain dan menjaga kesehatan mental mereka sendiri.

Daftar Pustaka

Sukarsih, N. N. T. (2021). the Javanese and Western Concept of Sungkan: a Comparative. Litera Jurnal Bahasa Dan Sastra, 7(2), 165-- 170.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun