Mohon tunggu...
Arry Azhar
Arry Azhar Mohon Tunggu... lainnya -

seorang pembelajar yang sedang belajar bagaimana menulis dan menjadi penulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Air Mataku untukmu Garudaku

27 Desember 2010   02:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:21 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari itu pukul 15.00, kami masih ada di sekitar daerah Cianjur Jawa Barat sedang ada acara lamaran untuk rekan kami yang akan menikah. Namun hati dan pikiran kami tidak seutuhnya berada dalam acara tersebut. Beberapa teman asik dengan Black Berrynya mencari tau nonton bareng siaran langsung AFF yang terdekat dengan daerah Cianjur. Akhirnya pukul 15.10 kami pun meningggalkan Lokasi acara lamaran menuju Jakarta. Saat itu Hujan mengguyur wilayah cianjur dan sekitarnya itu yang mengakibatkan jalan cioray menjadi sangat licin belum lagi di tambah kendaraan truk pasir yang hilir mudik membuat kami cemas dengan perjalannan kali ini. Namun kami sepakat, harus dapat menyaksikan siaran langsung Final piala AFF di manapun agar dapat melihat Garuda bermain. Namun lebih dari 15 menit berlalu kami hanya melihat jurang dan hutan saja. Rumah penduduk pun jarang sekali yang ada hanya lokasi galian pasir berserta kendaraan beratnya. Sang supir adalah seporter fanatik dari sepak bola Indonesia, yang baru baru ini mendapatkan "darah segar" dengan berbagai kemenangan TimNas Indonesia di laga terakhirnya. Itulah yang membuat ia melajukan kendaraannya sangat kencang walaupun beberapa orang teman cemas di buatnya. Hujan terus mengguyur sampai kota bogor hujan rintik rintik masih menemani kami ber tujuh itu. Akhirnya sampai juga kami ke Cibubur saat itu  terdengar bunyi azan magrib yang menunjukan waktu sekitar pukul 18. Hati kami makin cemas sambil tengok kanan kiri apakah ada acara "Nobar" (Nonton Bareng) agar kami bisa menonton tim kebanggaan Indonesia itu. Namun tak kunjung juga kami menemukan acara nobar tersebut, mungkin karena mobilpun berjalan tidak pelan sehingga mungkin saja terlewat. Pukul 19.00 kami baru masuk tol, saat itu juga kami mulai cemas karena tidak dapat mengikuti perkembangan dari bukit jalil itu. Akhirnya kami mulai mencari jalan bagaimana di jalan TOL yang macet ini bisa mengetahui perkembangan tim Garuda kesanyangan rakyat Indonesia itu. Radio, hanya radio yang kami punya. Dari RRI lah kami mulai menyimak siaran pertandingan tersebut, walaupun kami harus mencari di google dulu berapa gelombang RRI. Semua dalam mobil tekun menyimak jalannya pertandingan , kecuali sang supir yang terus memacu mobil kijang Avansa dengan kecepatan 120 km/jam agar kami sampai di tempat tujuan. Kami berusaha mencapai daerah cengkareng tempat kediaman salah satu teman. Pukul. 19.30 kami memasuki wilayah rawa bokor, ada yang aneh saat itu. Jalan jalan sepi, tidak ada yang bereda di jalan jalan saat itu. Rasa penasaran pun membuat kami berhenti barang sejenak melihat ada apa ini. Ternyata Sebagian besar rakyat Indonesia sedang menyaksikan Final Piala AFF di televisi dengan serius dan meninggalkan semua aktivitas mereka. Pertandingan Yang memilukan Akhirnya sampai juga kami di lokasi , pas ketika babak pertama berakhir saat itu skor 0-0. Ketika babak kedua dimulai riuh pikuk penonton pun mulai menyemangati para pemain Tim Nas Indonesia walaupun pertandingan berada jauh di bukit jalil Malaysia namun mereka terus saja melakukannya. Namun ada yang aneh dengan Tim Garuda saat itu, permainan mereka jauh sekali dari permainan yang mereka sajikan ketika bertanding dengan Thailand dan Filipina. Kali ini seolah olah kami sedang menyaksikan Tarkam (Turnamen Antar Kampung) . Tim Garuda kebanggaan Indonesia itu , kebanggaan Kami semua seolah olah kurang semangat, tidak ada semangat juang dan banyak melakukan kesalahan yang seharusnya tak perlu. Ada apa ini ? Kejadian itu mengundang banyak komentar dari para penonton di lokasi Nobar tersebut, mulai dari Tim Nas yang kebanyakan TP (tebar Pesona), Infotaiment, silaturahmi ke Parpol, Ketua PSSI yang ga becus hingga dugaan permainan Uang. Bertubi tubi Malaysia mengoyak gawang Indonesia, bertubi tubi pula sakit terasa di dada para penonton Indonesia. 3 - 0 untuk Malaysia, tragis , sedih dan menangis . Seperti tak percaya Indonesia dapat dikalahkan Malaysia yang pernah mereka kalahkan sebelumnya.

Balaskan di GBK ! Ayo putra bangsa Harumkan negeri ini Jadikan kita bangga Indonesia Jayalah negaraku Tanah air tercinta Indonesia raya Jayalah negaraku Tanah air tercinta Indonesia raya Reff : Garuda di dadaku Garuda kebanggaanku Ku yakin hari ini pasti menang.. Kobarkan semangatmu Tunjukkan keinginanmu Ku yakin hari ini pasti menang.. Lirik lirik di atas membuat siapa pun yan cinta terhadap Indonesia , Tim Garuda akan merinding di buatnya dan memang lagu ini sangat cocok sekali di pakai sebagai penyemangat Tim Nas Indonesia. Ayo harapan itu masih ada kita masih bisa menang walaupun berat , sulit dan rasanya tidak mungkin namun dengan semangat serta doa dari seluruh rakyat Indonesia kita pasti bisa. Jangan biarkan Malaysia berhasil mengambil kebanggaan negri ini lagi , setelah batik, Reog bahkan tari pendet pun berhasil mereka bawa. Ayo Tim Nas Harumkan negeri ini Jadikan kami bangga memiliki mu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun