Perlu kerjasama dengan dua unsur, harus ada panduan Dinas Pendidikan. Karena tidak semudah membalikkan telapak tangan memutuskan masuk bulan Agustus" Ujar Kak Seto dalam wawancara pada salah satu stasiun TV Swasta pada 28 Mei 2020
Menteri PMK, Muhajir Effendy  mengatakan pihaknya telah mempersiapkan skrenario-skrenario dalam mempersiapkan kehidupan new normal. Salah satunya ialah menyiapkan skrenario akan membuka kembali Sekolah dan Perguruan Tinggi pada akhir tahun atau awal tahun 2021.Â
Muhajir menegaskan, pemerintah tak tegesa-gesa dalam memutuskan untuk membuka lagi sekolah atau kampus karena memikirkan dampak yang ditimbulkan karena new normal. Selain itu, Muhajir juga menambahkan pembukaan sektor sekolah adalah sektor yang paling terakhir.
Selain itu, yang terdampak pada sektor pendidikan ini ialah dimana Perguruan Tinggi tak dapat menggelar Wisuda sejak bulan Maret 2020 hingga saat ini. Ada beberapa kampus yang melaksanakan wisudanya secara online, Perlu diingat, tak semua kampus mau  menyelenggarakan Wisudanya secara online. Karena momen wisuda ialah momen setahun seumur hidup
Aktivitas di Sektor Keagamaan
Dari sektor keagamaan, nampaknya new normal juga akan berdampak pada aktivitas di rumah ibadah. Salah satunya di Masjid, pada masa new normal nanti shaf shalat yang biasanya lurus dan rapat, akan menjadi shlaf lurus tetapi berjarak.Â
Tentu ini tak ada masalah secara fiqh. Dan hal ini juga telah di terapkan di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Selain di Masjid, pada masa new normal di Gereja tentunya harus melalui protokol kesehatan yang diterapkan harus diikuti oleh seluruh jema'at gereja. Salah satunya di Gereja Advent Kota Bogor pada Ahad, 7 Juni 2020 pagi, seperti yang diberitakan Kompas TV
Jadi, sudah siapkah kita beraktivitas kembali di era new normal?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H