Mohon tunggu...
Galih_Purple
Galih_Purple Mohon Tunggu... lainnya -

Hanya sebuah Pena berbicara Temanggung,jawa tengah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Politik atau Poli Tikus

28 Oktober 2012   13:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:17 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Politik...apa sech artinya?? Yang saya tahu politik itu hanya beberapa kata yang membuat kepala saya pusing. Lha wong saya itu tidak pernah sekolah,jadi tidak tahu apa arti politik..politik itu buat saya cuma permainan dadu,ular tangga atau monopoli semata..

Terkadang dapat angka besar, terkadang dapat angka kecil,terkadang naik terkadang turun,terkadang dapat hadiah,terkadang masuk penjara...
Lha terus magna dari politik itu apa, apakah saya harus sekolah dulu hingga tinggi, hingga saya harus lupa diri, lha terus kalau saya sekolah tinggi apakah saya bisa tahu politik, sekarang sekolah cuma "title" bukan pendidikan, coba aja lihat koran...

Biasanya yang di bicarakan tentang akhir pendidikan, entah itu benar benar terdidik atau bukan, atau cuma beli ijazah buat pajangan rumah, biar orang tua bangga..
Lha terus nasib saya yang tidak pernah sekolah gimana, apakah saya tidak layak bekerja seperti mereka, kalian dan yang lainnya...??

Apakah benar kalau uang itu sekarang yang memimpin dunia, lha kalau bukan kenapa banyak yang korupsi, maling, begal, copet ,dkk

Coba kalau di pikir mereka sampai segitunya, apa yang mereka cari kalau bukan uang, kenapa cuma masalah kertas aja di ributkan?? Ada yang mati karena uang, ada yang di penjara karena uang, ada yang yang yang lainnya karena uang

Apakah itu juga yang di namakan politik atau poli tikus???

@hanya sebuah pikiran

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun