Ada beragam julukan yang di berikan kepada sosok guru.Salah satu yang paling terkenal adalah “Pahlawan Tanpa Tada Jasa”.Julukan ini mengidentifikasi betapa besarnya peran dan jasa yang dilakukan guru sehingga guru disebut sebagai pahlawan.Namun, penghargaan terhadap guru teryata tidak sebanding dengan besarnya jasa yang telah diberikan.Guru adalah sosok yang rela mencurahkan sebagian besar waktunya untuk mengajar dan mendidik siswa, sementara penghargaan dari sisi material,misalnya sangat jauh dari harapan.Gaji seorang guru rasanya terlalu jauh untuk mencapai kesejahteraan hidup layak sebagaimana profesi lainya.
Terlepas dari permasalahan yang rumit yang dihadapi dalam kehidupan kesehari-harinya, merupakan sosok penting yang cukup menentukan dan berperan dalam proses pembelajaran, jika guru sukses maka kemungkinan besar murid-muridnya akan sukses pula,Guru adalah figur inspirator dan motivator murid dalam mengukir masa depanya.
Sebagian besar guru belum mampu memberikan dan meninggalkan kesan yang mendalam di mata siswanya, berarti tidak banyak hal penting yang mereka wariskan kepada para siswanya. Apa yang mereka berikan tidak lebih dari sekedar pengetahuan yang memang harus mereka berikan dengan tugasnya. Hal itu saja.Padahal, jika ingin mencapai sebuah kemajuan secara segnifikan, idealnya semakin banyak guru yang mampu menginspirasi para muridnya.Guru yang mampu mempengaruhi dan mengubah jalan hidup para siswanya untuk menjadi lebih baik disebut guru inspiratif.
Guru yang memiliki orientasi jauh lebih luas lagi adalah guru inspiratif. Guru inspiratif tidak hanya terpaku pada kurikulum, tetapi juga memiliki orientasi yang lebih luas dalam mengembangkan potensi dan kemampuan para siswanya.Sayangnya jumlah guru inspiratif amat terbatas hanya sekitar 1 persen saja. guru inspiratif bukan guru yang hanya mengejar kurikulum, tetapi lebih dari itu, mengajak siswa-siswanya berpikir kreatif (maximum thingking). Ia mengajak siswa-siswanya melihat sesuatu dari luar (thingking out of box), mengubahnya di dalam, lalu membawa kembali ke luar, ke masyarakat luas.
Jika guru kurikulum melahirkan manager-manager handal, maka guru inspiratif akan melahirkan pemimpin-pemimpin pembaru yang berani menghancurkan aneka kebiasaan lama.Dalam penjelajahan ilmu pengetahuan. Sayangnya, system sekolah kita hanya memberi tempat bagi kurikulum. Tidak ada posisi yang memadai dan apresiasi positif dalam system sekolah kita bagi guru inspiratif.
Guru inspiatif adalah guru yang mampu melahirkan siswa yang tangguh dan siap menghadapi aneka tantangan dan perubahan yang hebat sekalipun.
baik berupa temuan yang spektakuler di dunia keilmuan, produk komersial, maupun gerakan social, akan tanpak secara nyata dalam kehidupan di masyarakat. Namun tak dapat dipungkiri, semua berawal dari sekolah. Akan tetapi, tidak semua sekolah mampu melakukan hal yang luar biasa semacam itu. Hanya sekolah yang memiliki guru inspiratif saja yang mampu melakukannya.
Guru adalah sosok yang rela mencurahkan sebagian besar waktunya untuk mengajar dan mendidik siswa. Hal yang paling tragis, tetapi juga realitas yang harus kita terima. Kehidupan ekonomi sebagian guru kita penuh dengan persoalan. Tetapi Jika kita mau melihat niat pertama kali menjadi seorang guru yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, semua akan dijalani dengan semangat, penuh dengan keihlasan tanpa adanya keluh dan kesah.
Menjadi guru inspiratif ternyata tidak mudah. Hanya sebagian kecil saja dari guru-guru yang ada yang dapat menjadi guru inspiratif. Hal ini disebabkan karena karakter inspiratif tidak bersifat permanen. Sebagaimana karakter manusia yang senantiasa berubah, demikian juga dengan spirit inspiratif.
Ada saat di mana spirit inspiratif melemah, atau bahkan menghilang. Juga ada saat di mana spirit tersebut naik dan menjadi landasan yang kukuh dalam mendidik.
Oleh karena itu, spirit inspiratif harus dikondisikan agar senantiasa menjadi bagian yang tak terpisahkan dari diri seorang guru. Spirit inspiratif merupakan suatu sikap yang harus terus menerus diperjuangkan dan dijaga. Dengan spirit semacam inilah, seorang guru akan dapat menciptakan manusia unggul yang penuh dengan kreativitas dan kemampuan yang luar biasa.
Dalam era teknologi dan globalisasi ini, guru adalah sebagai agen perubahan bagi membimbing murid-murid agar bersedia untuk menghadapi segala perubahan yang akan berlaku.
Perubahan adalah satu-satunya yang konstan di era teknologi sekarang ini. Perubahan bisa menjadi sebuah kesempatan dan bisa juga menjadi suatu petaka. Perubahan yang cepat bisa berartipengetahuan dan kompetensi sesorang juga cepat usang, kecuali mauberjuang dan berupaya untuk memperbaharui pengetahuan dan kompetensi yang dimiliki. Perubahan pengetahuan dan kompetensi yang dimiliki seseorang harus berbanding lurus dengan perubahan global yang terjadi” Kalu tidak, maka akan tergilas oleh perubahan dan usang dimakan waktu.
guru juga perlu mengamalkan sikap penyayang. Hal ini kerana, kanak-kanak lebih
tertarik untuk berdamping dengan guru yang mempunyai sikap ini memandangkan guru
merupakan orang yang kedua rapat selain ibu bapa mereka. Bukan itu sahaja, guru
yang penyayang ini mampu membuat kanak-kanak lebih memberi perhatian serta
tumpuan terhadap sesi pembelajaran yang berlangsung. Ini membolehkan sesi
pengajaran berlangsung dengan jayanya. Guru juga perlulah mengamalkan sikap
penyayang ini bukan sahaja terhadap murid-murid malah harus juga menjadi
penyayang terhadap setiap masyarakat. Hal ini dapat menimbulkan rasa hormat
daripada masyarakat lebih-lebih lagi, tugas menjadi seorang guru adalah satu
profession yang dianggap mulia di sisi masyarakat. Guru boleh menerapkan prinsip
guru sayang murid, murid kasih guru. Jika prinsip ini dapat diterapkan dalam diri setiap
murid, gejala sosial yang berlaku dalam kalangan murid atau kanak-kana dapat
dikurangkan.
guru selayaknya menjadai agen perubahan kerena pendidikan
anak-anak bangsa bermula di sekolah walaupun sesi persekolahan hanya tujuh jam,
tetapi ia mampu merealisasikan kehendak negara dengan menghasilkan murid yang
cerdik, cergas dan mampu membawa negara ke mata dunia. Guru ibarat ibu bapa di
sekolah dan segala nasihat dan tunjuk ajar guru akan diterima oleh murid. Jadi, sebagai
agen perubahan ia akan turut mempengaruhi akal dan minda murid untuk menghadapi
perubahan dan merealisasikan impian Negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H