Mohon tunggu...
Radiatun ppkn
Radiatun ppkn Mohon Tunggu... -

asli bima

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

“Aku Ingin Ibu Kembali”

20 Maret 2015   10:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:23 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Memaknai hari ibu yang diperingati setiap tanggal 22 Desember, kita selalu terbayang tentang sosok pengorbanan seorang ibu yang telah melahirkan kita. Pengorbanan seorang ibu memang tak terhingga serta begitu tulus dan tak mengharapkan kembali. Begitu juga kasih sayangnya sepanjang masa bagaikan surya yang menyinari dunia.

Di Kabupaten Bima, ada seorang anak perempuan yang luar biasa, anak perempuan itu bernama fauziah. Dia merupakan orang yang paling di senangi disekolah dan kampungnya.

Pada waktu tahun 2012, fauziah ditinggal pergi oleh ibunya yang sudah tidak tahan hidup menderita karena miskin dan karena suami yang sakit keras. Dan sejak hari itu fauziah hidup dengan seorang ayah yang tidak bisa bekerja, tidak bisa berjalan, dan sakit-sakitan. Kondisi ini memaksa fauziah yang waktu itugenap 17 tahun untuk mengambil tanggungjawab yang sangat berat. Ia harus sekolah, ia harus mencari makan untuk ayahnya dan juga dirinya sendiri, ia juga harus memikirkan obat-obat yang pasti tidak murah untuk dia.

Dalam kondisi yang seperti inilah kisah luar biasa fauziah dimulai. Ia masih terlalu kecil untuk menjalankan tanggung jawab yang susah dan pahit ini. Ia adalah salah satu dari sekian banyak anak yang harus menerima kenyataan hidup yang pahit di dunia ini. Tetapi yang membuat fauziah berbeda adalah bahwa ia tidak menyerah. Hidup harus terus berjalan, tapi tidak dengan melakukan kejahatan, melainkan memikul tanggungjawab untuk meneruskan kehidupannya dan bapaknya.”

Ia mulai lembaran baru dalam hidupnya dengan terus bersekolah. Dari rumah sampai sekolah harus menggunaka ojek atau benhur. Dalam perjalanan dari dan ke sekolah di butuhkan waktu sekitar 30 menit. Setelah jam pulang sekolah di siang hari dan juga sore hari, ia bergabung dengan beberapa buruh garam untuk membawanya keluar dari tambak dan memperoleh upah dari pekerjaan itu.

Hasil kerja sebagai buruh garam ia gunakan untuk membeli beras dan obat-obatan untuk ayahnya. Hidup seperti ini ia jalani selama tiga tahun tetapi badannya tetap sehat, segar dan kuat. fauziah Merawat ayahnya yang Sakit. Sejak umur 17 tahun, ia mulai tanggungjawab untuk merawat ayahnya., ia memandikan ayahnya, ia membeli beras dan membuat bubur, dan segala urusan ayahnya, semua dia kerjakan dengan rasa tanggungjawab dan kasih sayang. Semua pekerjaan ini menjadi tanggungjawabnya sehari-hari.

Orang bisa bilang apa yang dilakukannya adalah perbuatan nekad, sayapun berpendapat demikian. Namun jika kita bisa memahami kondisinya maka saya ingin katakan bahwa fauziah adalah anak cerdas yang kreatif dan mau belajar untuk mengatasi kesulitan yang sedang ada dalam hidup dan kehidupannya.

yang paling utama bagi fauziah. Aku ingin ibu Kembali, sebuah ipian yang mungkin sudah dipendamnya sejak saat melihat ibunya pergi meninggalkan dia dan ayahnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun