Arc Shibuya Insiden dalam Jujutsu Kaisen Season 2 adalah arc yang paling brutal dan  paling brutal dan paling menyayat hati dalam serial ini. Semenjak dimulainya, para penggemar telah telah menyaksikan berbagai tragedi. Namun, keadaan semakin memburuk dalam beberap episode terakhir.
Dikutip dari dexerto, penggemar sudah melihat Jogo yang membakar hidup-hidup Nanami , Naobito, dan Maki di Jujutsu Kaisen Season 2 episode 15, kemudian dilanjut pertarungan brutl Jogo vs Sukuna di episode 16, setelahnya di episode 17 Sukuna yang kembali bertarung dengan Mahoraga dan menghancurkan lebih parah Distrik Shibuya yang sebelumnya telah hancur akibat pertarungan Jogo vs Sukuna.
Jika hal tersebut belum cukup, episode ini berakhir dengan Nanami yang terluka parah dan dia tampak berjalan di stasiun Shibuya.
Apakah Nanami Meninggal di Jujutsu Kaisen Season 2 Arc Shibuya Incident?
Sebelum meninggal, Nanami melihat bayangan teman lamannya Yu Haibara, yang menunjuk ke arah Yuji yang tiba di tempat kejadian. Yuji pun tampak terpukul melihat situasi di Shibuya, dan dia semakin terpukul ketika melihat Nanami yang diledakkan hingga berkeping-keping oleh Mahito. Â Nanami pun mengucapkan kata-kata-kata terakhirnya yaitu, "Sisanya kuserahakan padamu."
Yuji yang sudah mempunyai masalah dengan Mahito atas kematian dari Junpei, kini dia melihat mentornya Nanami mati di hadapannya yang membuat semakin terpuruk. Yuji pun marah sekaligus setelah melihat ini, dan dia bergegas maju untuk menyerangnya.
Nanami selalu menjadi salah satu karakter favorit penggemar di Jujutsu Kaisen, jadi kematiannya baik di manga maupun di anime sangat menyayat hati para penggemar. Dalam Q&A fanbook Jujutsu Kaisen, pencipta Jujutsu Kaisen Gege Akutami pernah ditanya mengenai akhir dari Nanami di arc Shibuya Incident.
Dia pun menjawab jika dia sejujurnya menyukai Nanami, tetapi Gege mengaku tidak mempunyai pilihan lain khususnya dalam perkembangan cerita dan karakter.
"Ketika saya berpikir untuk membuat arc Insiden Shibuya. Sejujurnya, saya menyukai Nanami sebagai karakternya, dan dia mudah untuk dikerjakan. Tapi dalam hal perannya dalam cerita dan perkembangan karakter, saya tidak punya pilihan," kata Gege.***
