Gege pun melanjutkan ada kemungkin salah satu karakter akan menonjo dengan sendirinya, tapi pada akhirnya, tidak akan ada chemistry yang terjadi seperti halnya dua orang atau lebih.
"Ada kemungkinan bagi sebuah karakter untuk menonjol dengan sendirinya, tapi pada akhirnya, tidak ada chemistry yang seperti itu antara dua orang (atau lebih), dan agar hal itu terjadi, sifat dari orang-orang tersebut tidak bisa benar-benar menjadi hal yang sama. sama," kata Gege.
Gege pun terakhri dia menjelaskan jika mungkin akan menimbulkan rasa kekhawatiran karena menggambarkan kesalahpahaman dan disonansi yang membuat karakter akan menjadi kurang disukai.
"Hal ini mungkin menimbulkan kekhawatiran karena menggambarkan kesalahpahaman dan disonansi, membuat karakter menjadi kurang disukai untuk sementara waktu, atau membuat suasana karya itu sendiri terasa lebih berat, tapi menurut saya ini bukan jalan yang bisa Anda hindari, jadi hadapi saja. maju terus," tutup Gege.
Contoh disonansi di hubungan Maki dan Mai
Untuk mendukung pernyataan tersebut, Gege pun mencontohkan hubungan yang terjadi antara Maki dan Mai. Saudara kembar ini harus menganggung pransangka dan diskriminasi yang ekstrem dalam klan mereka. Mai sendiri diperkenalkan sebagai karakter yang tidak disukai dan dia selalu membenci Maki.
Namun kemudain, dia berubah menjadi sangat menyedihkan dan hanya menginginkan kehidupan yang damai bersama dengan Maki. Itulah sebabnya tragedi dan pengorbanannya sangat memilukan.
" Contoh drama yang lahir dari disonansi dua karakter, Mai Zenin, dan Maki Zein, Mai adalah adik perempuan yang bisa menggunakan energi terkutuk tetapi tidak ingin menjadi penyihir, memiliki kepribadian yang sensitif dan umumnya negatif. Sedangkan Maki dia adalah kakak perempuan yang tidak bisa menggunakan energi terkutuk tetapi selalu ingin menjadi penyihir jujutsu, memiliki jiwa pemberontak yang kuat dan berpikiran mandiri," kata Gege.
Gege pun menjelaskan mengenai konflik yang terjadi antara hubungan Maki dan Mai yaitu.
1. Konflik yang terjadi antara saudara perempuan ini terjadi adalah adegan perkelahian mereka selama Pertukaran Niat Baik, konflik antara Maki dan Mai menjadi fokusnya. Disonansi ini terjadi karena danya perbedaan kepribadian dan kemampuan.
2. Perasaan Mai yang sebenarnya adalah Perasaan Mai yang sebenarnya karena tidak ingin kakak perempuanya meninggalkannya. Disonansi inilah yang akhirnya dapat menekankan perasaan Mai yang sebenarnya.