Sang paramarta itu memeluk hampa bersama putra semata wayangnya
Belahan jiwanya telah lama tiada
Suatu hari badai kesukaran datang menghampiri
Seorang abdi tampak menjumpai hatinya yang gersang sunyi
Ia memohon untuk diberi sebundar roti
Sejenak, wanodya paruh baya itu tersentak
Namun perlahan hatinya melunak
Dalam asan yang dibungkus ketaatan, ia mengebas jelaga keraguan
Diambilnya segenggam kebaikan yang tersisa dalam tempayan
Dituangkan setetes rasa peduli dari buli-buli
Untuk diolah menjadi sekerat asih yang tersaji bagi sang abdi
Sang abdi berterima kasih lalu permisi pergi
Lambungnya telah kenyang terisi simpati
Sang paramarta terkesiap kala berduyun-duyun berkat datang mendekat
Pertolongan Sang Tuan tiba tak pernah berlambat
Sekerat kasih putih yang telah ia saji
Sejuta kebaikan ia sambut sebagai ganti
Sorong, 28 Juli 2021
Written by Radian Kristiani
#NyanyianHatiDian
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H