Ketika pemulung itu lewat, aku mengamati gurat semangat melekat
Ia bersiap memperjuangkan segenggam harap, demi sesuap nasi yang akan ia santap
Gerobak karat itu menjadi sahabat, di terik menyengat pun dirus hujan lebat
Tak sekalipun ia berlambat-lambat, ia terus bergiat berkeringat
Langkahnya beriring bersama dua roda menggelinding
Menggilas puing-puing pedih kehidupan yang melengking
Ia memungut jelai kebahagiaan sejauh jalan terbentang, dengan tangannya yang legam terpanggang
Menyisir lorong-lorong berbau sepanjang waktu tanpa malu ketimbang jadi benalu
Hidup sebatang kara tak lantas memadamkan semangatnya yang membara
Sebab ia tak ingin jadi peminta-minta
Kebahagiaannya ialah rongsokan pun kaleng-kaleng usang bekas minuman
Yang kan ditimbang di penampungan
Ketika senja menggiringnya pulang, ia menggulung harapan kembali ke peraduan
Dan esok kembali ia gelar seiring terbit sang fajar
Sorong, 29 Juni 2021
Written by: Radian Kristiani
#NyanyianHatiDian
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H