Mohon tunggu...
radiah annisa
radiah annisa Mohon Tunggu... -

Study In SMAN 1 Maros Sulawesi Selatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kawan Lampu Merah

26 Maret 2012   11:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:27 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di dekat lampu merah ia bernyanyi

Rebana dan kaleng kecil setia menemani

Wajah memelas sambil mengulurkan jemari

Hingga dapat sepeser koin, ia pun berlari

Lampu merah, jalan raya, trotoar

Jadi saksi kisah pilu mereka

Trik matahari, derasnya hujan, kencangnya angin

Jadi sahabat setiap hari

Miris melihat tingkah mereka

Adakah kasih sayang orang tua?

Adakah merasakan indahnya bangku sekolah?

Adakah sedetik waktu untuk bermanja?

Mungkin tidak.!

Nyawa jadi taruhan

Demi sepeser koin

Berliter-liter keringat

Demi sebiji beras

Siapakah yang salah kawan?

Keadaankah?

Atau siapa?

Kemiskinan disana-sini

Koruptor dimana-mana

Apa arti semua ini?

21-12-10

>>Ra_Nisa^^

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun