Mohon tunggu...
Radhiya Afma
Radhiya Afma Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Hai, salam kenal. Kalian boleh mampir ke akun sosmed yang aku tautkan ❤️

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perempuan Bukan Sampah

13 Maret 2024   19:33 Diperbarui: 13 Maret 2024   19:43 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gadis itu sama sekali tidak menghiraukan omongan teman-teman yang telak tidak setuju dengan kedekatannya dengan Raja. Semua hanya karena rumah ibu mertua Nisa bersebelahan dengan rumah Bu Yuni, dan Nisa merasa tahu segalanya tentang Raja.

"Maya, bagaimana kalau kita menikah?" tanya Raja tiba-tiba.

Senyum Maya terkembang. Di sekelilingnya seperti ada dentuman kembang api yang penuh keindahan. Ia sampai menutup mulut, air mata haru merosot membasahi riasannya yang masih bertahan sejak pagi.

"Aku ingin kita memiliki banyak anak dengan jarak dekat. Karena aku anak tunggal," sambung Raja.

Senyum Maya pun lenyap seketika seiring dengan tubuhnya yang mulai bergetar hebat. Cepat-cepat ia mendekap wajah dengan tas dan berteriak kencang hingga air matanya membanjir.

 

*** SELESAI ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun