Mohon tunggu...
Gaya Hidup

Pengaruh Globalisasi Terhadap Sikap Hedonisme Mahasiswa

29 Oktober 2015   23:59 Diperbarui: 30 Oktober 2015   00:17 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Dalam era globalisasi saat ini dimana persaingan bebas secara kasat mata dapat  terlihat. Indonesia tampaknya menjadi sasaran empuk bagi pasar asing. Tumbuh suburnya mall, pub, tempat nongkrong dan sebagainya di indonesia ternyata disambut baik oleh sebagian kalangan masyarakat indonesia khususnya mahasiswa.

Yang menarik, beberapa mall malah dibuka di dekat kampus-kampus sebut saja salah satu mall dan pub di malang letaknya bukan hanya berdekatan dengan kampus tapi juga dengan salah satu sma yang justru bisa memicu untuk tempat pelarian bolos.

Jika kita tarik kebelakang sebelum era reformasi mall pub dan sebagainya belum menjamur seperti saat ini.  Dewasa ini sebagian mahasiswa tidak menyadari tugas peran dan fungsinya bahwa mahasiswa adalah agent of change dan social control. Rutinitas sehari-hari yang menguras waktu dan pikiran seringkali membuat kita penat dan membutuhkan hiburan untuk refreshing.

Belum lagi tugas yang sangat banyak sehingga membuat jenuh para mahasiswa. Ada berbagai macam cara mahasiswa menghibur diri setelah sepekan mereka disibukkan. Dari berbagai macam cara mengunjungi hiburan malam semacam pub diskotik dll merupakan alternatif yang diminati mahasiswa. Walaupun hiburan ini relatif mahal namun para peminatnya bukan hanya dari high class saja. Bahkan para mahasiswa dengan kondisi keuangan mereka sering kali pas-pasan. Namun mereka sudah merasa ketagihan dan sangat menikmati hiburan ini sebagai gaya hidup dengan cara apapun akan mereka lakukan.

Perkenalan mahasiswa dengan gaya hidup seperti ini dikarenakan oleh beberapa penyebab. Ada yang awalnya hanya penasaran ingin mencoba dan adapula yang diajak teman. Namun, ada juga beberapa dari mereka yang mengatakan bahwa mereka mengikuti gaya hidup karna adanya gengsi dan ingin disebut “gaul”.  Hiburan seperti ini seringkali menimbulkan citra negatif bagi masyarakat awam. Hal ini karena banyak pelaku gaya hidup sperti ini cenderung anti sosial terhadap lingkungan tempat tinggal mereka sendiri.

Dan banyak pula kasus pelanggar norma-norma seperti free sex, narkoba minum minuman berakohol dll. Apalagi dampak negatifnya pada mahasiswa bisa menurunkan prestasi akademik, sering bolos kuliah, dan atau bahkan tindak kriminal agar keinginannya terpenuhi. Entah apa yang dipikirkan mahasiswa saat ini, mengapa mereka tidak sadar jika sedang dihisap darahnya oleh para pemilikk modal kapitalis. Selain itu sikap seperti ini akan sangat berbahaya bagi bangsa karna mahasiswalah calon penerus pembangunan bangsa ini.

Kesimpulannya adalah bahwa masuknya pengaruh globalisasi bleh-boleh saja namun negara juga harus membuat filter dan regulasi yang jelas untuk melindungu generasi penerus bangsa ini. Karena terbukti, dengan maraknya hiburan-hiburan seperti itumembuat mahasiswa tertidur, apatis, acuh tak acuh terhadap situasi bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun