Mohon tunggu...
Radhar Tribaskoro
Radhar Tribaskoro Mohon Tunggu... -

Mengharapkan kesetaraan dan kebebasan suatu ketika menjadi warna utama masyarakat kita.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Black Campaign Anies Baswedan

2 Juni 2014   10:22 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:49 1316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

ENTAH BAGAIMANA, tiba-tiba banyak orang mempersoalkan pengalaman layanan publik (pemerintahan) Prabowo. Anies Baswedan misalnya, bilang "Pasangan yang satu lagi (Prabowo) kan tidak punya pengalaman dalam memimpin. Jokowi pernah jadi wali kota dua kali dan Jusuf Kalla juga pernah jadi wapres jadi sudah terbukti kan." (http://www.merdeka.com/politik/anies-baswedan-prabowo-tidak-punya-pengalaman-memimpin-negara.html).

Media massa juga mengutip pernyataan Anies yg cenderung black campaign, "Buat saya itu malah justru membuat saya makin yakin untuk tidak memilih orang yang sudah lima tahun menghabiskan uang enggak tahu berapa jumlahnya selama lima tahun berturut-turut, beriklan, untuk sebuah posisi, seakan-akan hidup itu hanya untuk jadi presiden."

Kepada tuan Anies Baswedan saya sampaikan beberapa hal berikut ini, supaya tidak sembarangan menuduh, supaya Kampanye Putih yang anda canangkan ada maknanya.

1. Anda bilang Prabowo tidak memiliki pengalaman memimpin negara, tidak sebanding dengan Jokowi yang sudah dua kali terpilih menjadi walikota Solo dan sekali terpilih menjadi gubernur (dengan pertolongan Prabowo, orang tahu). Saya tidak tahu apa definisi anda tentang "memimpin negara". Kalau yang anda maksudkan "memimpin negara" adalah menjadi walikota atau gubernur, Prabowo memang tidak pernah. Tetapi kalau "memimpin negara" berarti mengambil peran (sebagai pemimpin) dalam berbagai urusan negara maka anda mengidap myopia kalau tidak melihat peran Prabowo di sana.

2. Prabowo adalah pendiri dan Ketua Dewan Pembina Gerindra, sebuah partai politik yang memiliki wakil di hampir semua tingkatan legislatif. Kader-kadernya banyak pula menjadi eksekutif (walikota, gubernur). Ada jutaan kader politik. Mereka semua itu tunduk kepada perintah Ketua Dewan Pembina. Apakah dengan peran sebegitu besar maka Prabowo tidak punya pengalaman memimpin negara? Apakah dengan peran itu maka kemampuan memimpin Prabowo di bawah level walikota atau gubernur?

3. Sebelum mendirikan Gerindra, Prabowo pensiun dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal, pada jabatan Panglima Kostrad. Apakah seorang panglima/jenderal bukan pemimpin dan pelaksana tugas2 negara? Apakah pemimpin hanya sipil? Kalau itu pendapat anda, saya kira banyak tentara akan tertawa. Kepemimpinan adalah elemen dasar dalam pendidikan ketentaraan. Seorang jenderal memiliki kualifikasi doktor di bidang kepemimpinan, kira2 sama dengan gelar doktor dalam ilmu politik yang anda sandang.

4. Prestasi Prabowo dalam melaksanakan tugas negara tidak perlu disebutkan. Bahwa dalam usia 48 tahun sudah menjadi letnan jenderal adalah bukti karir gemilang beliau di bidang kemiliteran.

5. Sinisme Anies dengan mengatakan bahwa "seakan-akan hidup (Prabowo) itu hanya untuk menjadi presiden" membingkai figur Prabowo sebagai orang yang ambisius, seorang pengejar jabatan. Ambisi adalah hal yang lumrah. Anies dulu belajar keras demi mengejar ambisi merebut gelar Doktor. Orang lain mengejar ambisi untuk menjadi kaya.

6. Bahwa "hidup Prabowo hanya untuk menjadi presiden" adalah tuduhan sesat yang dilancarkan dengan sengaja menyembunyikan karya-karya sosial/kemanusiaan Prabowo yang sangat banyak. Kalau Anies mau jujur mestinya ia juga mengungkapkan berapa orang yang sdh disekolahkan oleh Prabowo, berapa banyak yang sudah disantuni hidupnya setiap bulan, berapa banyak bantuan kepada HKTI, pencak silat, pedagang pasar, nelayan. Riset2 apa yang dibikin untuk memperbaiki usaha tani, berapa juta liter susu yang disumbangkan Prabowo sejak ia berusia 17 tahun, dalam program yang disebutnya revolusi putih. Ada ribuan orang yang bisa bersaksi tentang "kedermawanan" Prabowo. Ada ribuan orang yang bersedia bersaksi bahwa Prabowo tidak hidur sekadar untuk mengejar kursi presiden.

7. Lebih dari semua itu, jabatan presiden adalah konsekuensi logis dari seorang yang memimpin partai politik. Adakah politikus yang tidak bermimpi menjadi presiden? Bahkan seorang rektor universitas seperti Anies Baswedan saja punya mimpi itu. Mimpi itu tidak salah. Yang salah adalah bila menuduh orang sembarangan bahwa hanya itulah mimpi Prabowo. Saya tidak akan menuduh Anies seperti ia menuduh Prabowo. Bagi saya, Prabowo, Anies dan orang-orang lain, mempunyai banyak mimpi yang lain. Kita semua bermimpi memiliki keluarga yang bahagia, sukses memimpin organisasi, sukses secara finansial, dihormati orang, memiliki sahabat-sahabat sejati, dlsb. Kita semua memiliki cara sendiri untuk mewujudkan mimpi-miimpi itu. Tetapi seyogyanya kita tidak menuduh orang sembarangan berkenaan dengan hal itu.

8. Perlu Anies ketahui, salah satu prestasi Prabowo yang paling signifikan dan tidak mungkin terlupakan dalam sejarah bangsa ini adalah kontribusi beliau dalam mendirikan sebuah partai politik. Sampai sekarang tidak satu senpun ia menarik uang dari kader2 partainya. Ia terus menerus berkontribusi dengan pikiran, tenaga, waktu, termasuk dana. Peran partai yang dibangun Prabowo kira2 sama dengan universitas yg diwarisi Anies dari Nurcholish Madijd, cuma skalanya yang berbeda. Kalau Anies punya beberapa ribu mahasiswa, maka partai Prabowo telah mendidik jutaan orang. Mereka belajar dan paham lebih dalam tentang Pancasila, UUD 1945, praktek demokrasi, ketatanegaraan dan menghayati ajaran bahwa "Tugas politikus adalah memakmurkan rakyat."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun