Hidupku bisa dikatakan sangat pas-pasan karena uang yang kami punya mungkin hanya cukup untuk makan sehari-hari.
Namun tak mengapa, aku sangat bersyukur karena masih banyak orang-orang yang jangankan memenuhi kebutuhan sehari-hari, makan saja terkadang tidak punya.
Apalagi ayah, ibu, dan kedua saudaraku begitu baik. Keluarga kami sangat harmonis dan hangat.
Ibu dan ayah adalah petani yang mengurus kebun milik orang lain. Sementara kedua saudara dan aku sibuk sekolah.
Setelah sekolah aku dan kedua saudara sering membantu ayah dan ibu agar pekerjaan mereka cepat beres.
Setiap malam selepas magrib merupakan momen yang ditunggu karena aku dan keluarga bisa makan malam.
Jika sedang ada uang, ibu membelikan daging ayam. Di waktu itulah aku sangat menikmati hidup dan sangat bersyukur.
Tetapi seringnya, lauk pauk yang dihidangkan ibu adalah tahu tempe karena memang uang yang tidak cukup.
Hidup serba kekurangan tak membuat keluarga kami punya mental meminta-minta atau utang sana-sini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H