Mohon tunggu...
Rade Romario
Rade Romario Mohon Tunggu... Seniman - Pelajar

SMPN 7 DEPOK

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Embun di Jendela

2 Desember 2023   19:20 Diperbarui: 2 Desember 2023   19:54 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dari balik jendela kamarnya, Maya memandang hujan yang turun deras. Bulir-bulir air menari riang di jendela, menciptakan gambaran yang indah di tengah kegelapan. Suara gemericik hujan memberi kehangatan tersendiri dalam ruangan yang sunyi.

Setiap titik hujan menyisakan jejaknya. Beberapa menjelma menjadi riuh, sementara yang lain berusaha menyisipkan pesan diam-diam. Hujan mengajaknya untuk merenung, seperti suatu panggilan dari alam semesta untuk menikmati keindahan dalam ketenangan.

Mata Maya terpaku pada setiap helaian hujan yang mengalir di jendela. Dalam ruang yang hening, pikirannya melayang ke masa lalu. Ia teringat hari-hari bahagia saat berlarian di taman saat hujan turun.

Tiba-tiba, terdengar suara pelan dari balik pintu kamarnya. Ia menghampiri dengan langkah berhati-hati dan membuka pintu perlahan. Di ambang pintu, ia menemukan seorang anak kecil, basah kuyup oleh hujan yang belum mereda.

"Dek, kenapa kau di sini?" tanya Maya dengan penuh kebaikan hati.

Anak kecil itu hanya tersenyum kecil. "Saya takut hujan, Kak. Bolehkah saya berteduh sebentar?"

Dalam sekejap, Maya merasakan kehangatan di dalam hatinya. Ia segera mengajak anak kecil itu masuk, dan bersama-sama mereka duduk di dekat jendela yang masih basah oleh tetesan hujan.

Maya menenangkan anak itu dengan kata-kata hangat. Dan di situlah, di tengah gemuruh hujan, mereka berdua menemukan kebahagiaan dalam momen sederhana itu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun