Mohon tunggu...
radenroro Sulistiya
radenroro Sulistiya Mohon Tunggu... -

realitas merupakan sebuah sumber imajinasi kita.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Masih Adanya Dinasti dan Nepotisme di Kubu PAN

31 Januari 2015   14:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:03 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dukungan Ketua MPP DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais kepada Zulkifli Hasan untuk maju ke bursa pemilihan Ketua Umum PAN sangat terasa. Bahkan Amien secara terang-terangan bahwa dirinya akan mendorong Zulhas untuk tampil dibursa pemilihan PAN, dan menggantikan posisi Hatta Rajasa yang saat ini masa jabatan Ketua Umum PAN akan segera habis.

Sejak awal aura pemilihan Ketua Umum PAN memang sudah sangat terasa dikalangan publik, bahwa dalam pemilihan nanti ada deal-deal tertentu untuk melanggengkan figur yang akan memimpin PAN. Seperti kita ketahui bersama nama Zulkifli Hasan merupakan salah satu kandidat calon Ketua Umum DPP PAN yang akan bersaing dengan Hatta Rajasa dalam kancah pemilihan nanti.

Seiring dengan dunia perpolitikan Indonesia nama Zulhas sebenarnya tidak terlalu penting dalam politik Indonesia, sebab Zulhas tidak memiliki power politik yang baik dalam tubuh PAN dan politik Indonesia. Sehingga wajar banyak wacana yang mengatakan bahwa Zulhas kurang pantas menduduki singgasana kepemimpinan PAN dalam lima tahun mendatang.

Bahkan ada kemungkinan besar justru nama Hatta Rajasa yang akan kembali menduduki kursi kepemimpinan PAN dalam lima tahun kedepan. Sebab Hatta memiliki kualitas yang baik dibandingkan lawan politiknya. Hatta juga telah memberikan sumbangsih besar kepada PAN dalam suara pemilu 2014 lalu. Nilai penting lainnya Hatta punya power politik yang baik dan memberikan arti penting bagi dunia perpolitikan Indonesia.

Yang penting lagi adalah ketika wacana pemilihan Ketua Umum PAN akan berlangsung pada akhir bulan Februari nanti, kemungkinan ada kecurangan-kecurangan dalam pemilihan tersebut. Dan jika ditelaah kembali Amien Rais menjadi pintu untuk melanggengkan kedua sosok tersebut untuk tampil menduduki kursi panas PAN.

Namun secara jelas terlihat dengan nyata bahwa Amien memilih Zulhas untuk maju menjadi Ketua Umum. Pertanyaan publik kini terlihat ketika banyak orang mengatakan bahwa PAN beraroma nepotisme, sebab Amien dan Zulhas memiliki sebuah kedekatan kekeluargaan, maka tidak heran ketika Amien mendukung Zulhas untuk tampil di bursa pemilihan ketua umum PAN nanti.

Apakah politik dinasti PAN dan nepotisme masih ada dalam politik Indonesia saat ini..?? Apakah Amien Rais memiliki taji untuk memilih seorang dalam meraih tampuk kepemimpinan PAN..?? Pertanyaan-pertanyaan tersebut akhirnya mengemuka di media akhir-akhir ini, sehingga dapat dikatakan bahwa PAN memang terbukti sebuah partai dinasti yang tidak bisa berubah menjadi baik.

Publik pun akhirnya berkesimpulan ketika nepotisme dan dan politik dinasti tersebut masih bercokol di kubu PAN, kedepannya akan ditakutkan PAN akan hancur yang memunculkan ketidakpercayaan para pemilih, bahkan pada akhirnya dalam persaingan antara Hatta dan Zulhas tersebut akan terjadi perpecahan di gerbong PAN sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun