Tingkatkan karakter siswa di era Pandemi Covid -- 19
Pendidikan karakter adalah penanaman kebiasaan melakukan hal yang baik, yaitu membentuk tabiat seseorang dan budi pekerti nya. Pendidikan karakter sangatlah penting dilakukan sejak dini, agar menjadi pribadi yang baik sehingga terciptalah generasi yang unggul di kemudian Hari.Â
Adapun pengertian pendidikan karakter menurut para ahli ; T.Ramli berpendapat bahwa pendidikan karakter mengedepankan makna terhadap moral serta ahklak untuk membentuk pribadi seseorang yang lebih baik, sedangkan menurut Thomas Lickonia pendidikan karakter adalah suatu upaya sengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan setiap nilai etika.
Pendidikan karakter adalah gerakan nasional yang menciptakan sekolah yang menumbuhkan generasi muda yang bertanggung jawab serta selalu menjaga kehormatan orang lain. Karakter yang baik tidak terbentuk secara langsung, akan tetapi dikembangkan dari waktu ke waktu melalui proses pengajaran serta praktik dalam kehidupan.
Pembekalan karakter yang baik sangatlah penting bagi anak -- anak karena mereka memiliki resiko yang sangat besar dan bahaya dalam menghadapi kehidupan di era modern ini yang tidak diketahui oleh generasi sebelumnya. Mereka lebih banyak dipengaruhi oleh pengaruh negatif melalui media -- media online saat ini.
Para siswa memiliki rata-rata sekitar 900 jam dalam setahun untuk mendapatkan pelajaran dari lembaga pendidikannya, oleh karena itu penting bagi sekolah melanjutkan peran aktif siswa dalam menjalani kesehariannya di dalam keluarga ataupun masyarakat dengan penuh perhatian dan saling menghormati dimana siswa belajar nilai-nilai karakter yang baik. Ketika pendekatan komprehensif untuk pendidikan karakter digunakan, budaya moral positif dibuat disekolah dan lingkungan sekolah maka akan mendukung prilaku positif paara siswa.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menumbuhkan karakter serta prilaku yang positif walaupun dalam kondisi covid -- 19 , yang mana dalam situasi seperti ini pembelajaran dilakukan secara daring ( dalam jaringan ) yang mana para siswa lebih banyak menggunakan sosial media untuk mendapatkan pembelajaran dari sekolah. Maka dari itu perlunya pendidikan karakter untuk membantu siswa mengembangkan karakter yang baik dan bertindak sesuai nilai-nilai etika.
Pembelajaran yang hebat dan kemampuan yang unggul akan bernilai kecil ... kecuali jika kebajikan, kebenaran, dan integritas ditambahkan pada mereka. " ---Abigail AdamsÂ
Adapun karakter adalah kualitas diri seseorang yang membedakan satu individu dari yang lain (homiak hal. 2007). Kevin Ryan dan Karen Bolhin ( 1999 ) telah mendefinisikan orang-orang yang berkarakter baik sebagai individu yang mengetahui sesuatu yang baik , mencintai sesuatu yang baik serta melakukan hal yang baik. Mengetahui yang baik dan yang tidak itu berarti mengembangkan kemampuan untuk menyimpulkan suatu situasi dengan sengaja memilih hal yang benar untuk dilakukan dan kemudian melakukannya. Mencintai yang baik berarti mengembangkan berbagai perasaan dan emosi moral, termasuk cinta untuk kebaikan dan penghinaan terhadap kejahatan, serta kemampuan berempati dengan orang lain. Melakukan yang baik berarti bahwa setelah mempertimbangkan dengan cermat semua keadaan dan fakta yang relevan dan kita memiliki kemauan untuk bertindak seperti itu.Â
Pendidikan karakter bukan proses yang cepat , karena merupakan pendidikan jangja panjang yang membahas masalah moral, etika, dan tingkah laku yang menjadi perhatian bagi masyarakat dan sebagai kunci keselamatan siswa (Character Education Partnership) . Thomas Llickona menggambarkan pendidikan karakter sebagai upaya untuk menumbuhkan kebajikan, dan anak-anak membutuhkan orang dewasa untuk mengajar mereka melalui teladan dan nasihat.
Saat ini para siswa kita menghadapi banyak peluang dan bahaya yang tidak diketahui oleh generasi sebelumnya, mereka dibombardir dengan banyak pengaruh negatif melauli media sosial dan sumber eksternal lainnya yang lazim dalam budaya saat ini.Â