Mohon tunggu...
Raden Muhammad Alif
Raden Muhammad Alif Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Universitas Brawijaya

Seorang Mahasiswa Program Studi Ekonomi Pembangunan, Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Apakah Kita Benar-benar Lebih Sejahtera daripada Generasi Sebelum Kita?

20 Oktober 2023   15:19 Diperbarui: 20 Oktober 2023   15:26 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Apakah kita benar-benar lebih sejahtera dibandingkan dengan generasi sebelum kita? Pertanyaan ini seringkali menjadi pertanyaan dalam benak kita semua. Pemikiran ekonomi selalu mencoba menjawab pertanyaan yang sama, yaitu tentang bagaimana menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat secara berkelanjutan. Namun, apakah yang dimaksud kesejahteraan pada setiap masa itu sama? Mari kita telusuri perkembangan pemikiran ekonomi yang membahas tentang kesejahteraan manusia. 

Perkembangan pengertian kesejahteraan dalam ekonomi 

Dalam pemikiran ekonomi klasik, keberhasilan perekonomian diukur dengan surplus produksi dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Dalam buku Adam Smith yang berjudul  'The Wealth of Nations,' menyoroti pentingnya perdagangan bebas dan peran pasar dalam mencapai kesejahteraan sosial. Bagi pemikir ekonomi klasik, kesejahteraan adalah hasil dari efisiensi pasar dan alokasi sumber daya yang optimal.

Selanjutnya mengalami pergeseran konsep kesejahteraan karena munculnya pemikiran neoklasik. Neoklasik berpendapat bahwa kebahagiaan seseorang dapat diukur melalui utilitas atau kepuasan yang diperoleh dari konsumsi. Pemikir seperti Alfred Marshall menekankan pentingnya pengambilan keputusan rasional dalam mengoptimalkan kesejahteraan individu.

Kemudian, era Keynesian membawa perubahan signifikan dalam pandangan tentang kesejahteraan. Dalam pandangan Keynes, kesejahteraan terkait erat dengan tingkat pengangguran dan aktivitas ekonomi. Dalam bukunya 'The General Theory of Employment, Interest and Money,' Keynes menekankan peran pemerintah dalam menciptakan kesejahteraan melalui intervensi ekonomi aktif.

Dalam pemikiran ekonomi kontemporer, definisi kesejahteraan semakin luas. Pemikiran ekonomi telah mengadopsi konsep yang lebih menyeluruh, mengaitkan antara beberapa aspek seperti ketimpangan sosial, kesejahteraan lingkungan, dan kebahagiaan individu dalam penilaian kesejahteraan. Teori-teori seperti ekonomi perilaku dan ekonomi lingkungan membuka jalan untuk pemahaman yang lebih mendalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan.

Perubahan dalam definisi kesejahteraan dari sudut pandang ekonomi mencerminkan dinamika perubahan sosial dan lingkungan di sepanjang sejarah. Pemahaman yang lebih luas tentang faktor-faktor yang memengaruhi kesejahteraan manusia adalah kunci untuk merumuskan kebijakan ekonomi yang lebih efektif dalam menghadapi tantangan yang dihadapi oleh masyarakat saat ini.


Faktor Sosial, Politik, dan Budaya Memengaruhi Kesejahteraan dalam Pemikiran Ekonomi 

  1. Faktor Sosial 

  • Struktur Sosial memengaruhi cara berpikir ekonomi melihat distribusi kesejahteraan. Ketidaksetraan sosial yang terjadi salah satunya karena ketimpangan pendapatan.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
    Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun