Mohon tunggu...
Raden DimasIndrawan
Raden DimasIndrawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa ITS

memiliki hobi bermusik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Proses Pembuatan Garam dari Air Laut hingga Kristal Putih

6 Oktober 2024   22:27 Diperbarui: 7 Oktober 2024   01:11 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Proses Pembuatan Garam: Dari Air Laut hingga Kristal Putih

Pendahuluan

Penggunaan garam dapat ditelusuri kembali ke zaman prasejarah. Sebelum adanya teknologi pengawetan yang modern, garam adalah satu-satunya bahan yang dapat digunakan untuk mengawetkan makanan, terutama daging dan ikan. Kemampuan garam untuk menyerap kelembapan dari makanan dan menghambat pertumbuhan bakteri sangatlah penting bagi kelangsungan hidup manusia, terutama di daerah-daerah yang mengalami musim dingin yang panjang atau keterbatasan sumber makanan.

Kemungkinan besar, manusia prasejarah mulai menemukan manfaat garam secara kebetulan, misalnya dengan mengamati bagaimana garam laut terbentuk secara alami di pesisir setelah air laut menguap atau dengan menemukan sumber garam mineral di tambang alami.

Garam adalah salah satu bahan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Bukan hanya sebagai bumbu dapur, tetapi juga digunakan dalam berbagai industri seperti pengolahan makanan, pengawetan, farmasi, dan bahkan dalam pembuatan bahan kimia. Indonesia, sebagai negara kepulauan, memiliki potensi besar untuk memproduksi garam, terutama di daerah pesisir yang kaya akan air laut. 

Proses pembuatan garam dari air laut hingga menjadi kristal garam yang kita gunakan melibatkan berbagai tahapan yang menarik dan rumit. Artikel ini akan membahas proses pembuatan garam, mulai dari pengumpulan air laut hingga pengeringan dan pengemasan garam siap pakai.

1. Pengumpulan Air Laut

Langkah pertama dalam pembuatan garam adalah pengumpulan air laut. Proses ini dilakukan dengan cara mengalirkan air laut ke dalam kolam atau tambak garam yang dikenal sebagai salina. Di sepanjang garis pantai, tambak-tambak ini dibangun sebagai tempat untuk menampung dan menguapkan air laut.

Pengumpulan air laut biasanya dilakukan pada musim kemarau ketika matahari bersinar cerah dan intensitas penguapan tinggi. Air laut dipompa ke kolam-kolam penguapan menggunakan pompa manual atau mekanis. Beberapa produsen garam tradisional masih menggunakan metode gravitasional, di mana air laut dialirkan secara alami dari laut ke tambak melalui serangkaian saluran.

Kandungan garam dalam air laut bervariasi tergantung lokasi, tetapi rata-rata air laut mengandung sekitar 2,5% hingga 3,5% garam. Tujuan dari proses pembuatan garam adalah menguapkan air hingga hanya tersisa kristal garam yang tersusun dari natrium klorida (NaCl).

2. Penguapan Air Laut

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun