Mohon tunggu...
Bagus K. Anand
Bagus K. Anand Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswa, penikmat kopi, perokok pasif, pecinta reggae, penghobi ngartun, pecinta damai. bagus.k.anand@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bukan Hari Pers (Gadungan) Nasional

9 Februari 2016   21:02 Diperbarui: 9 Februari 2016   21:22 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ke-peres an pers ini sangat terlihat dengan jelas jika akan diadakan pergantian pemimpin dalam suatu daerah. Maka berbagai lembaga pers saling berlomba-lomba membuat berita yang dapat menggiring opini rakyat. Bahkan berita palsu pun menjadi pegangan, apalagi saat pilpres tahun 2014. Mulai dari capres kafir, seorang PKI, dugaan ibadah palsu, hingga seorang dalang penculikan anak orang,  Sadis Bung !

Ke-peres an pers pun juga terlihat pada berita-berita hoax yang disebarkan nya. Yang tujuan nya hanya satu, yakni mendongkrak pupularitas, eh popularitas. Dengan membuat judul berita yang se-seksi mungkin, se-erotis mungkin dan se-montok mungkin, tentu muncul banyak rasa penasaran dan kekekekepoan dari masyarakat. Jumlah klik dan viewers pun bertambah, pemasukan dan pendapatan ya juga bertambah.

Ada satu berita menarik yang saya lihat sekilas hanya judulnya dari beranda facebook saya kemarin lusa. Saya lupa judul tepatnya apa, tapi intinya Jonru akhirnya benar-benar dipenjara. Namun saya tak tergoda oleh rayuan dan cumbuan nya. Pikiran saya hanyalah retorika belaka, mungkin situs berita tersebut sedang butuh uang untuk sesuap nasi. Saya pun tak mau ber-su’udzon. Positive Thinking lebih baik walaupun terpaksa melakukan nya.

Pada artikel ataupun berita tentang “Jonru” yang memang dapat mengagetkan hati dan pikiran tersebut, saya dapat mengambil dua kesimpulan. Pertama, tujuan berita hoax bin hoex tersebut. Jika tidak mencari popularitas dan menambah jumlah viewers nya ya pasti menggiring opini publik bahwa ini lho Joko lovers yang tak henti-hentinya membuat berita palsu tentang Jonru. Wis tau…….

Kedua, pembuat berita tersebut sendiri. Berita tersebut dapat dibuat oleh seorang joko lovers, maupun seorang bowo lovers, atau bahkan seorang bebas merdeka tapi mengadu domba. Saya tak mau membahas permasalahan ini lebih panjang, karena jika membicarakan permasalahan dua atau tiga kelompok ini, tak akan pernah selesaii, kecuali Pak Joko telah tidak menjabat dan tidak mencalonkan diri kembali, demikian juga dengan Pak Bowo.

Beginilah gambaran ganasnya pers di Indonesia yang disalahgunakan oleh pihak-pihak ber-intelektual tapi tidak mempunyai akal. Disaat beberapa pers satu sedang berusaha membangun sikap demokrasi masyarakat, tapi yang lain malah sibuk membohongi rakyat. Duh Gusti…..

Sekarang pers seakan-akan hanya menjadi penghasut kepercayaan rakyat (walaupun tidak semua). Pers gadungan seperti ini layaknya setan yang memang ditugaskan untuk menghasut perbuatan manusia. Jadi memang pantas jika pers sejenis demikian disebut dengan Pers setan. (Awas pelafalan tolong dijaga, walaupun memang faktanya demikian).

Mosi tidak percaya adalah salah satunya jalan masyarakat untuk melawan gejolak-gejolak pers gadungan. Rakyat berhak untuk men-judge bahwa pers pantas dipercaya atau tidak. Rakyat telah pintar membedakan mana fakta mana propaganda. Awas Pers Gadungan ! Waspadalah ! Waspadalah !

Selamat Hari Pers Nasional 2016. Jayalah insan pers Indonesia !

Indonesia, 9 Februari 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun