Mohon tunggu...
Raden Attin Maryati
Raden Attin Maryati Mohon Tunggu... -

tradding fashion moslem dress/Blogger/Facebooker

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kimmy Masih Ada Buku Lain

18 September 2012   11:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:17 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Siang itu jendela dapur tertiup angin kencang. Badai kan datang sore hari. Bergegas kuberangkat ke kota guna menjemput sekola anakku di kota.Rumah Pantaiku di pesisian perbatasan Jakarta kota.

Tibalah tempat perbelanjaan dekat sekolah anakku, selagi menanti malaikat kecilku..Hoplah ! usai pulang sekolah wajah penuh bintik sepruten merah juga kawat gigi menempel diantara deretan gigi yang tak rapi menyeringai ke arahku berlari kecil : ' I love you Mommy " persis kimmy menabrakku Kuteriak merentangkan dua tanganku " I Love You kimmy baby " lalu sweather bertopi itu menutup wajahnya yang lucu. Anak semata wayangku usia 8tahun , selalu saja berulah konyol seolah dia meraba raba tak melihatku terang saja aku biarkan dia menabrak ibu tua gendut sedang belanja berkedip mata tanda paham tingkah pola anakku. senyum simpul namun kutau dia tak pernah kenal malu lagi lagi berlari mengejarku.                                                                                                                                                                                 Setiap pertiga bulan disekolah  Kimmy ada acara pesta Piama dimana anak- anak menginap di sekolah, dimana para Guru mengajarkan kemandirian, Berdoa sebelum tidur, Tahajjud malam, shubuh bangun Shalat berjamaah hingga sarapan bergiliran mencuci piring sendiri- sendiri usai makan. Mensyukuri dari tidur hingga terbangun.

Tiba kami di rumah lelah cukup terasa saban hari kuantar jemput anakku namun suka cita saja yang ada dibenakku. kimmy seperti biasa suka menonton acara Animasi tv cable kesayangannya. selagi aku buka Tas sekolahnya tampak buku buku besar Cergam baru aku lihat tampak seperti Tua. keluaran cetakan edisi tahun usia Remajaku Nina. masih cukup bagus namun warna yang telah menguning dan bau buku yang lembab tak terawat. " Buku siapa ini nak  ? " lirihku menanyakan langsung , " Oh itu Buku Lita tadi malam saat kami sebelum tidur baca sama- sama dia bawa dari rumahnya " jawab Kimmy tanpa melihatku asik saja nonton.. " Apakah kamu meminjamnya atau bagaimana ?" tanyaku hati hati " Dia menawariku lalu memberiku " Masih saja nonton tak mau memandang ke arahku seakan mulai kesal aku tanya melulu. aku percaya kepolosan anakku yang jujur.

Hari mulai gelap semua jendela kututup rapat. Angin pantai seakan menyeret meja teras berderit, lampu rumah semua aku nyalakan. Kimmy disaat gelap seperti ini adakalanya aku sedih dan kecil hati. namun hanya satu satunya rumah ini yang bisa aku singgahi setelah lama kepergian Papanya Kimmy yang dinas jauh berlayar. Kimmy yang tertidur tampak lelah aku bangukan karena maghrib kumandang sayup dari Masjid perkampungan jauh jaraknya ke tempat kami tinggal. namun lelap sekali Kimmy tidur hingga aku tak kuasa membangunkan. Suara angin mendesir keadaan malam tampak mencekam membuatku berdegup kencang tak seperti biasanya. suara hening rumah. tv menyala namun tak menghiburku. Tiba tiba suara kencang ada barang yang jatu dari arah Kamar Kimmy. tak membuatku tenang. hampir saja jantungku copot saat melihat kamar Kimmy " Masya Allah " tanpak seorang wanita remaja memakai mantel membelakangiku membuka buka Buku yang Kimmy bawa dari Lita. Aku langsung nyalakan kamar seraya membacakan ayat kursi. terang sudah kamar kimmy tapi wanita itu tak ada.Aku cari cari hingga mengucek mataku ada apa ini. Rumah ini belum lama kami tinggali.                                                                                                                                                              Keesokan Harinya aku antarkan kimmy sekolah menghampiri LIta yang sedang asik bermain. tanpa sepengetahuan Kimmy aku tanyakan buku cergam itu. " Lita sayang, terima kasih bukunya kamu sudah baik memberikan buat Kimmy,Tante pingin tahu buku siapa ini nak ?" kataku setengah berbisik supaya tak diketahui anak lainnya. " oh itu buku kepunyaan Tante Sandra Adik mamamku tan" sambil melompat lompat tak serius menanggapiku.. " Tante Sandra sekarang tentu sudah sebaya tante ya sekarang ?" tanyaku penasaran. Lita tampak diam menghampiriku sambil jongkok membersihkan lututnya kena pasir. " Tante Sandra jika masih Hidup tentu seumur tante, tapi Lita belum pernah tau karena Lita belum lahir" jawab polosnya anak kecil. " Kenapa Lita berikan buku ini ?" terang saja membuatku gugup dan takut." kata mama Buku itu buku serial bagus seumuran Mama sama tante Sandra. supaya Kimmy dan aku suka juga membaca " heuhhh.. jantungku hampir saja copot. Antara ada dan tiada, siang ini aku tuliskan semua kejadian yang aku kirimkan sama Papanya kimmy via Email, namu Papanya kimmy hanya tertawa dan kasihan sama Kimmy yang bingung mencari cari buku itu yang telah aku buang di pembuangan sampah. Kimmy Mama pun suka Buku cergam itu tapi nanti Mama gantikan yang lain. sebagai gantinya aku belikan Buku lain yang Kimmy suka keluaran tahun ini meski lebih mahal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun