Mohon tunggu...
Raden Puitis
Raden Puitis Mohon Tunggu... Seniman - Blog puisi karya Raden Aji Setiya Makarya

Pemuda berpemikiran gila, penikmat kopi hitam dan rokok kretek yang mengaku sebagai penyair

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pintaku kepada Keluarga Hujan

14 Maret 2021   11:43 Diperbarui: 15 Maret 2021   10:33 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pintaku Kepada Keluarga Hujan

Karya : Raden Aji Setiya Makarya

Aku yang mujamu
Datanglah walau tak mendung
Lebatlah di gelap gulita
Gemuruhlah di setiap tetesnya

Datanglah wahai yang kupuja
Bersama kawanmu yang menggelegar
Bergemalah di setiap telinga
Mewakili rasa yang tak bersuara

Wahai hujan yang aku puja
Ciptakanlah derasnya air
Bawalah setiap sampahnya
Hanyutkan segala yang tak berguna

Wahai hujan yang kupuja
Datanglah dengan badaimu
Hembuskan topan untuk penguasa korup
Agar hatinya sedikit terbuka
Bahwa yang dia timbun adalah hak rakyatnya

Wahai topan kekasih hujan
Menarilah dengan gemulai
Ditempat tempat maling terhormat
Angkat benih janji manisnya
Cabut rumput kebijakan ngawurnya
Yang mulai tumbuh nan subur

Terlihat sangat indah memang rumput tetangga
Ya sangat indah di banding rumput kami
Rakyat jelata yang haknya di renggut penguasa

Wahai topan kekasih hujan
Rontokan buah buah korupsinya
Yang mulai ranum dan siap panen
Bila perlu tumbangkan saja
Pohon yang semakin tegak dan menjulang tinggi itu
Timpakan pula pohon itu padanya
Agar kami masih bisa percaya
Bahwa karma masih berlaku disemesta

Jangan hawatir wahai semua yang kupuja
Tuhan pasti menghendaki apa yang aku pinta
Karena mereka hanya sebatas benalu saja
Yang tak sepatutnya dialam semesta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun