Tekstur air di film ini benar-benar mengalahkan film Frozen 2 itu sendiri.
Selamat datang di Movie Review, review kali ini adalah Frozen 2 ... ya, Frozen 2. Disaat orang tua menonton bersama kanak-kanaknya karena paksaan anaknya. Saya, umur 20 tahun menonton berdua dengan anak saya karena ingin mereview dan saya lumayan menyukai film ini.
Hal yang paling saya apresiasi dalam film ini adalah plotnya. Ada teori yang dibuat oleh komunitas Frozen pada Frozen pertama dan di film ini teori tersebut dibuktikan oleh sutradara terhadap kebenarannya. Juga latar belakang dari Elsa dan Anna digali lebih dalam di film ini. Mungkin yang agak dikecewakan adalah karakter utama yang melawan masa lalu, tidak ada main villain seperti di film sebelumnya. Ide yang paling saya suka di film Frozen 2 adalah pengetahuan tentang elemental yang dikenalkan oleh para penonton. Kagetnya saya kira pengguna element---api, air, tanah, dan angin--- bisa dipelajari oleh semua orang, ternyata hanya beberapa yang bisa menggunakannya, dan keempatnya bukan orang, melainkan sejenis spirit animal.
Musiknya kurang. Yah saya salah besar menonton film Disney dengan harapan plot yang bagus, apalagi sequel. Film Disney tentu tidak jauh-jauh dengan drama musiknya, dan musik di film ini terlalu mendominasi film, sehingga plot kadang diacuhkan, sayangnya hanya ada sekitar 2 musik yang memang enak didengar--- Idina Menzel (Elsa) utamanya.
Oh, ada 1 hal lagi yang harus saya apresiasi, animasi air. Di film ini, animasi Air lah yang paling kelihatan nyatanya, ada scene di mana Elsa harus menyeberangi laut--- Ada di Trailer--- dan animasi airnya tidak terkalahkan, airnya benar-benar terlihat nyata. Bahkan airnya lebih bagus dari animasi karakter.
Jelas film ini memiliki banyak kekurangan, walaupun bisa tau beberapa hal terhadap masa lalu karakter utama dan lebih tau universe di film Frozen, film ini sangat sulit untuk diikuti oleh saya yang benar-benar serius menonton karena plot.
Saya beri film ini,
60%/100%
"Into the unknown~"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H